Minggu, 14 November 2010

(Di Balik) Titian Jalan Ekonom Rabbani

Sepuluh tahun perjalanan organisasi ini, FoSSEI. Telah banyak catatan yang digoreskan oleh pena perjuangan membubuh dalam sketsa sejarah. Ada catatan-catatan yang menguatkan iman, ketika kita membumikan Islam dalam aktivitas keseharian (baca: ekonomi). Maka kita pun sering kali menemukan konsep indah, bersyukur dan bersabar, dalam ekonomi kita. Sementara, pernahkah engkau mendengar Adam Smith atau J.M. Keynes berbicara tentang keduanya?

Ada catatan-catatan yang memperluas pemikiran, ketika kita mengkaji ayat-ayatNya, lalu kita menatap peka dunia kita. Harusnya ada gelisah-gelisah yang membuat kita mencari-cari, apa yang sebenarnya, dengan berpikir. Kita kutip banyak ilmu dan fakta ekonomi, lalu kita pertanyakan ia, apakah ia senada dengan ayat-ayatNya? Lalu tergeraklah kita, untuk merumuskan rencana-rencana dan perbaikan. Bukankah, pada akhirnya ilmu kita untuk membuat realita seperti idealita? Dan idealita itu adalah ayat-ayatNya

Ada catatan-catatan tentang kebersamaan, ketika kita tak pernah sampai bertanya saat hadir masalah, karena telah terjawab oleh seseorang di sisi kita, saudara-saudara kita. Juga ketika banyak seruan-seruan yang terdengar lirih saat sendiri, menjadi menggelegar mengguncang karena kebersamaan. Apa masih ada yang dipertanyakan tentang kebersamaan yang mengguncang, insyaallah, lihatlah aksi di seluruh penjuru nusantana nanti..

Ada banyak catatan-catatan yang jauh lebih indah, saat kita merasainya pada diri kita. Adalah yang terindah, saat bertumpuk masalah, beriring kesalahan-kesalahan kecil tanpa sengaja, juga belum menjadi yang terbaik dalam pandangan Allah, lalu kita lapang menjalani semuanya. Ada yang terindah, saat lelah-lelah terabaikan oleh semangat, saat marah-marah tersingkirkan oleh maaf. Pada akhirnya semuanya, yang dalam pandangan awam menjadikah kita nampak kasihan, namun itu yang menjadi keindahan tertinggi dalam perjalanan kita.

Cukuplah, sedikit saja kita mengenang perjalanan, kita yakin akan lebih panjang jika diteruskan. Hanya ingin sekedar menggungah dan meyakinkan kembali, keberadaan kita di sini, di jalan perjuangan membumikan Ekonomi Islam, dengan apa-apa yang kita bisa lakukan, bukanlah sesuatu yang sia-sia. Bisa jadi kita menghabiskan banyak waktu yang bisa kita tukar dengan materi, tapi bukankah kita telah sama-sama yakin bahwa Allah telah siapkan yang lebih baik dari semuanya? Tetap yakinlah, lalu sejenak kita mengevaluasi perjalanan sepuluh tahun ini.

Kalau boleh memandu perjalanan ini, setidaknya dengan empat tanya:
1. Sudahkah perjalanan kita diiringi dengan KEKUATAN RUHIYAH yang mantap yang akan menjadi pintu-pintu pertolongan Allah?
2. Sudahkah perjalanan kita diiringi dengan SEMANGAT MENUNTUT ILMU sungguh-sungguh yang menjadi keniscayaan sebelum amal? Lalu, sudahkan semangat kita menuntut ilmu untuk diamalkan kemudian diajarkan?
3. Sudahkah perjalanan kita diiringi oleh VISI SAMPAI TERTULIS STRATEGI-STRATEGI? Adakah tahapan-tahapan capaian dalam perjalanan kita? Ataukah kita hanya berjalan, sekedar berjalan, sembari menitipkan do'a karena berpasrah Allah Yang Mengetahui apa yang terbaik?
4. Dan yang kadang terlalai, sudahkan perjalanan kita diringi oleh KOMITMEN DAN KEDISIPLINAN yang menjadi syarat kesuksesan?

Inilah pertanyaan kita, saudaraku sekalian. Dan engkau tidak akan menjawabnya sendirian. Kitalah, kita semua, yang akan menjawabnya bersama-sama. Lihatlah, ia yang ada di sebelahmu, sudah mulai mengazamkan perbaikan demi perbaikan. Lihatlah, ia pun nampak mulai melangkahkan kakinya. Ia, kalau engkau tahu, adalah pemuda-pemuda yang bercita-cita menjadi Ekonom Rabbani; ia yang melangkah karena Allah, kemudian berkontribusi dengan terus belajar dan mengajarkan sepanjang waktu. Lalu, bagaimana denganmu? Yuk, pegang tangan ini, lalu marilah kita bersama-sama meniti jalan itu.. Jalan Ekonom Rabbani...

Akhirnya, Ekonom Rabbani, Teruslah berkontribusi, karena umat menunggumu setiap waktu...

“Dan biarlah Allah, Rasul, dan orang-orang mukmin yang menilai kerja-kerja kita. Semoga Allah beri kemudahan. Jazakumullah atas ketulusan membersamai amal kita di FoSSEI. Semoga ukhuwah ini abadi.”

*Pada Perjalanan 10 Tahun, 13 Mei 2010
  • Share On Facebook
  • Digg This Post
  • Stumble This Post
  • Tweet This Post
  • Save Tis Post To Delicious
  • Float This Post
  • Share On Reddit
  • Bookmark On Technorati
Blog Gadgets

0 comments:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...