Rabu, 02 Februari 2011

Konflik Mesir Membuat Indeks Saham Dunia Turut Begejolak


Sedang harap-harap cemas mencermati perkembangan Mesir, ternyata kekhawatiran terhadap kerusuhan yang melanda Mesir serta laporan keuangan emiten yang mengecewakan memicu kejatuhan bursa Wall Street pada akhir bulan januari. Dow Jones sempat naik menembus level 12.000 disesi awal perdagangan namun tidak bertahan lama berbalik arah turun hingga akhir perdagangan.

Indeks Dow Jones industri ditutup turun 166,poin (1,39 persen) ke level 11.823,7, dan secara akumulasi sepekan indeks saham utama Wall Street turun 48,14 poin (0,41 persen), serta menghentikan penguatan dalam 8 pekan beruntun.

Indeks saham teknologi juga jatuh tajam 68,39 poin (2,48 persen) 11.823,70, dan untuk seminggu ini juga turun 0,1 persen. Indeks S&P 500 juga terkoreksi 23,2 poin (1,79 persen) ke level 1.276,34, dan dalam seminggu juga turun 0,55 persen.

Indeks volatilitas CBOE langsung melonjak 3,89 poin (24,09 persen) ke level 20,04.

IBM merupakan saham terbaik komponen Dow Jones mencatat kenaikan 2,5 persen, sedangkan Johnson & Johnson menjadi yang terburuk terkoreksi 1,1 persen dalam sepekan ini.

Apple Inc., merupakan saham komponen Nadaq yang mencatatat kejatuhan paling dalam sebesar 2,07 persen, sedangkan untuk komponen S&P saham Google jatuh 2,56 persen pada perdagangan Jumat kemarin.

Harga saham di bursa Eropa dan Amerika rontok dipicu oleh protes yang menuntun Presiden Mesir, Husni Mubarak mundur yang meningkatkan kecemasan bahwa pemerintah setempat akan kehilangan control, sehingga bisa menimbulkan ketidakstabilan kawasan.

Ketidakpastian atas gejolak yang melanda Negeri Piramida ini dijadikan alasan bagi investor untuk melepas portofolio sahamnya setelah naik dalam lima bulan terakhir dan indeks Dow Jones menggapai level psikoloigs 12.000. “Ditambah lagi adanya berita bahwa pendapatan Amazon.com, Ford, dan Microsoft dibawah perkiraan turut mendorong pelemahan Wall Street,” ujar analis teknikal senior di Schaeffer’s Investment Research.

Kerusuhan di Mesir menjadi perhatian investor global. Secara umum kerusuhan politik biasanya tidak baik bagi pasar, apalagi ada hubungan dengan Timur Tengah,” kata Paul Burgandi, Wakil Presiden Senior manajemen portofolio di Direxion Fund.

Kecemasan Mesir bertepatan saat indeks Dow Jones menembus level psikologis 12 ribu dan mulai terlihat kelelahan setelah menguat dalam delapan pekan terakhir. Indeks S&P telah naik 3 persen sepanjanag tahun ini, dan sepanjang tahun 2010 juga telah menguat 13 persen.

Perkiraan protes di Mesir yang akan berujung pada pergantian kekuasaan memicu para pemodal untuk sementara menjual aset yang beresiko membuat harga saham berjatuhan. 
Laporan keuangan yang dirilis mengecewakan membuat saham Amazon.com merosot 7,22 persen menjadi US$ 171,14, Jumat (28/1), microsoft turun 3,88 persen menjadi US$ 27,751, Ford anjlok 13,41 persen ke US$ 16,27, serta Cevron juga terkoreksi 1,46 persen menjadi US$ 93,37 per saham.  

Uniknya kejatuhan saham dunia ini seperti menjadi skenario dari Tuhan. Konflik Mesir pecah ditengah keterpurukan ekonomi barat (eropa dan amerika). Betul-betul peristiwa ini bukanlah sebuah kebetulan. Ketika Tuhan berkehendak baik pada suatu kaum maka kebaikan itu akan dibangun dalam prosesi yang begitu indah. Kebangkitan Islam dimulai dengan dibebaskannya negeri-negeri Islam dari tiran-tiran oleh mereka yang selama ini sabar ada di jalan perjuangan. Dimulai pula oleh kehancuran negeri-negeri musuh Islam, secara ekonomi, sosial ataupun politik. Sekali lagi cermati dengan baik. 

by : B. KUSNANDAR
  • Share On Facebook
  • Digg This Post
  • Stumble This Post
  • Tweet This Post
  • Save Tis Post To Delicious
  • Float This Post
  • Share On Reddit
  • Bookmark On Technorati
Blog Gadgets

0 comments:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...