Berminat? Silahkan klik Link berikut (full-gratis)
Kamis, 23 Desember 2010
Kamis, 16 Desember 2010
Picture of The Day
"Kaki kami tetap berpijak dengan mantap di bumi dan kami sadar harus bekerja keras untuk menggapai visi dari langit, lalu menebarkannya ke bumi"
MENITI JALAN EKONOM RABBANI
MENITI JALAN EKONOM RABBANI
Rabu, 15 Desember 2010
Kupinang Engkau (Seri Ekonomi Syariah)
Terinspirasi dari lagu Kupinang Engkau (Gradasi), pada aksi damai Kampanye Nasional lalu seorang "oknum" (maaf) mengubah liriknya untuk digunakan sebagai kepentingan jingle kampanye nasional, berikut rangkaian liriknya... :)
Kupinang Engkau tanpa bunga
Kokoh dan suci transaksi kita
Kutambatkan hati dengan syariah
Arungi bersama gapai barokah
Kokoh dan suci transaksi kita
Kutambatkan hati dengan syariah
Arungi bersama gapai barokah
Jika godaan bunga menyapa
Tegar dan sabarlah tawakal pada-Nya
Jika dapatkan rizki berlimpah
Ingatlah tuk selalu syukur pada-Nya
Tegar dan sabarlah tawakal pada-Nya
Jika dapatkan rizki berlimpah
Ingatlah tuk selalu syukur pada-Nya
Hadapi gelombang kemiskinan
Ikhtiar tegar tawakal
Arungi samudera kehidupan
Ingatlah pada sesama
*) memohon maaf sebelumnya kepada Gradasi, semoga Allah berikan pahala sebesar-besarnya.
Ikhtiar tegar tawakal
Arungi samudera kehidupan
Ingatlah pada sesama
*) memohon maaf sebelumnya kepada Gradasi, semoga Allah berikan pahala sebesar-besarnya.
Senin, 13 Desember 2010
Membangun Komitmen Dakwah Ekonomi Islam
Dan persiapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).
(Al Anfaal: 60)
Pengangguran, penimbunan barang, jeratan-jeratan hutang, krisis dunia yang terus berulang-ulang, merupakan sebagian kecil dari bencana-bencana ekonomi dunia yang ditimbulkan oleh ekonomi kapitalis. Terjadinya kemiskinan yang semakin meluas di negara dunia ketiga dan ekploitasi ekonomi dari sekelompok negara maju terhadap negara-negara berkembang telah menciptakan penjajahan gaya baru. Kekacauan terjadi, tidak hanya dalam bentuk ekonomi, tetapi telah meluas menyentuh pada wilayah hukum, sosial budaya, bahkan kancah pertarungan politik. Kriminalitas dan konflik-konflik sosial menjadi peristiwa keseharian yang menunjukkan ketimpangan sosio-ekonomi, sehingga yang terlihat adalah instabilitas, dimana kemajuan tidak bermakna kesejahteraan. Beberapa pakar ekonomi pun memprediksikan sebuah krisis yang maha dahsyat yang akan terjadi.
Mahasiswa dan Revolusi Ekonomi

Kita, mahasiswa adalah generasi muda yang dikenal memiliki semangat, penuh dedikasi, enerjik, cerdas dan sudah barang tentu berilmu. Sebab kita digodok di sebuah tempat yang bernama kampus. Terlebih apabila kita tengok sedikit perjuangan bangsa ini, tidak terlepas dari peran serta dari sosok yang bernama mahasiswa.
Di tahun 1928, Ada sosok seperti Wahidin Sudiro Husodo, seorang mahasiswa Stovia, Jakarta. Bersama rekan-rekannya, dia bisa menghimpun banyak pemuda dan lahirlah Sumpah Pemuda, yang bisa mengikat komponen bangsa untuk bersatu, di bawah bayang-bayang penjajahan Belanda.
Setelah itu, lahirlah sosok Bung Hatta dan Sutan Syahrir, dengan kumpulan Pelajar Indonesia-nya di negeri Belanda, memberi semangat kepada pemuda lain, untuk lepas dari kungkungan penjajah. Dan dengan pemikiran-pemikirannya memberi kontribusi besar dalam rangka kelahiran sebuah negeri bernama Indonesia.
Sabtu, 11 Desember 2010
Kembali ke Barisan !!
Tulisan kali ini saya khususkan teruntuk saudaraku para punggawa risalah yang berada di luar barisan dakwah dengan berbagai macam alasan. Mungkin karena tengah melepas lelah yang entah sampai kapan, atau tengah dirundung rasa bosan yang sudah kronis tak berujung, atau lelah dengan segala kerja-kerja dakwah dan pengorbanannya, atau terlampau asyik dengan kenikmatan lain di dunia lain, atau ruang hatinya telah penuh dengan kecewa akibat prasangka-prasangka yang tak kunjung mendapat tabayun, atau hanya sekedar salah mengartikan sayang Kekasihnya, Allah SWT, ia kira ia mendapat hukuman padahal sebuah ujian kemuliaan.
Kepada mereka semua saya serukan dengan sepenuh hati dan dengan segala kerendahan hati, kembali ke barisan!!! Jalan kemuliaan sudah merindukan tetes keringatmu untuk menyejukkannya, angkasa medan perjuangan mendambakan pekikan-pekikan takbirmu yang lantang.
Kepada mereka semua saya serukan dengan sepenuh hati dan dengan segala kerendahan hati, kembali ke barisan!!! Jalan kemuliaan sudah merindukan tetes keringatmu untuk menyejukkannya, angkasa medan perjuangan mendambakan pekikan-pekikan takbirmu yang lantang.
Selasa, 07 Desember 2010
1432 H
Memang seperti itu jatuh cinta. Dan dakwah adalah cinta. Ia akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu. Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yang kau cintai.
Lagi-lagi memang seperti itu. Dakwah. Menyedot saripati energimu. Sampai tulang belulangmu. Sampai daging terakhir yang menempel di tubuh rentamu. Tubuh yang luluh lantak diseret-seret. ..
Lagi-lagi memang seperti itu. Dakwah. Menyedot saripati energimu. Sampai tulang belulangmu. Sampai daging terakhir yang menempel di tubuh rentamu. Tubuh yang luluh lantak diseret-seret. ..
Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari.
Selamat Tahun Baru 1432 H
Selalu Tercurah Untukmu Ekonom Rabbani
Selalu Tercurah Untukmu Ekonom Rabbani
Minggu, 05 Desember 2010
Pesan Akhir Tahun : Saat Mengevaluasi, Saat Menasehati
Refleksi akhir tahun senantiasa ditebari oleh meningkatnya intensitas seminar, pertemuan, diskusi panel dan tulisan-tulisan berkenaan dengan outlook ekonomi Indonesia tahun mendatang. Tidak ketinggalan Ekonomi Islam dalam menyongsong era berikutnya, optimisme dan apatisme para penggiat kian meninggi, terlihat dari prediksi-prediksi islamic economic growth yang menarik dan tajam, pun halnya sering tersebut stagnan dan mulai “kehabisan nafas”.
Adalah Aji Dedi Mulawarman, dalam tajuk Redesain Ekonomi Islam di Indonesia, menasehati bahwa agenda beberapa tahun ke depan sebaiknya berkosentrasi pada pemberdayaan mikro tanpa meninggalkan pengembangan makro ekonomi. Artinya, saatnya meluangkan waktu dan bertindak lebih konkrit pada mekanisme yang menyentuh langsung sektor riil.
Langganan:
Postingan (Atom)