Minggu, 05 Desember 2010

Pesan Akhir Tahun : Saat Mengevaluasi, Saat Menasehati

Refleksi akhir tahun senantiasa ditebari oleh meningkatnya intensitas seminar, pertemuan, diskusi panel dan tulisan-tulisan berkenaan dengan outlook ekonomi Indonesia tahun mendatang. Tidak ketinggalan Ekonomi Islam dalam menyongsong era berikutnya, optimisme dan apatisme para penggiat kian meninggi, terlihat dari prediksi-prediksi islamic economic growth yang menarik dan tajam, pun halnya sering  tersebut stagnan dan mulai “kehabisan nafas”.

Adalah Aji Dedi Mulawarman, dalam tajuk Redesain Ekonomi Islam di Indonesia, menasehati bahwa agenda beberapa tahun ke depan sebaiknya berkosentrasi pada pemberdayaan mikro tanpa meninggalkan pengembangan makro ekonomi. Artinya, saatnya meluangkan waktu dan bertindak lebih konkrit pada mekanisme yang menyentuh langsung sektor riil. 

Pertama, menemukan formulasi mikro ekonomi berasas maslahah untuk semua. Mekanisme zakat, infaq dan shadaqah bukan hanya kewajiban, tetapi perlu dielaborasi sebagai inti pendekatan mikro yang berdampak ekonomi makro. 

Kedua, menemukan dari bawah mekanisme berdagang, berinvestasi, produksi dan melakukan pemasaran bagi ekonomi secara luas dan berkeadilan.

Ketiga, mengembangkan akhlak bisnis berbasis spiritualitas .

Keempat, menggali dan mengangkat kearifan lokal berekonomi. Konsekuensinya, menelusuri mekanisme manajemen, administrasi dan keuangan ekonomi sesuai realitas bangsa tanpa meninggalkan batasan syar'i. 

Kelima, mensinergikan mikro dan makro ekonomi atas dasar ekonomi, sosial, lingkungan dalam bingkai ketertundukan bukan kepentingan, sebagai percepatan untuk mewujudkan mashalah. 

Keenam, pengembangan tekhnis alternatif konsep pembiayaan, seperti qardh yang memang secara bassicly dekat sistem pembiayaan yang menyejahterakan. 

Terakhir, sebagai negara dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah sebaiknya perlu pengembangan sistem pengelolaan pembiayaan dengan basis petanian, seperti muzara’ah dan musaqah yang memang dekat dengan realitas masyarakat Indonesia, yaitu pertanian. Pentingnya pengembangan tersebut karena lebih dekat dengan sistem investasi- produktif, daripada sistem musyarakah atau mudharabah yang lebih dekat dengan investasi-perdagangan.

Indahnya Islam adalah indahnya yang  kaya, yang petani, yang selalu menyeru nama Allah, saat berinteraksi dalam harmoni alam semesta-Nya. Sejuknya Islam adalah sejuknya para pedagang dan bankir yang selalu membersihkan jiwa, dengan kejujuran dan kebaikan. Damainya Islam adalah damainya para pemilik modal dan penambang dalam keikhlasan cipta-proses-saluran nilai tambah, sembari menjunjung kebesaran Allah.

  • Share On Facebook
  • Digg This Post
  • Stumble This Post
  • Tweet This Post
  • Save Tis Post To Delicious
  • Float This Post
  • Share On Reddit
  • Bookmark On Technorati
Blog Gadgets

0 comments:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...