tag:blogger.com,1999:blog-40053088902547083482024-03-21T16:01:44.297-07:00MENITI JALAN EKONOM RABBANISejernih Dakwah, Sehangat Ukhuwah, Sesegar Amal IlmiahEkonom Rabbanihttp://www.blogger.com/profile/07017998744623330268noreply@blogger.comBlogger32125tag:blogger.com,1999:blog-4005308890254708348.post-40937459744782829332011-04-27T03:25:00.000-07:002011-04-27T03:33:21.263-07:00Memaknai Ukhuwah Sebagai Bahasa Kontribusi<span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTGlCnvW-LAN3_YDsDqeZRR1uNiAK4KHQ1fRhpJSdDDr7nHFZaPQ8wqDS-GIXJtVUoVcCd-sMmAjEnw9rBE15kYD4oe-Dc-GH4nH3-994CQhXq6B1lsstPEBkAZ7MZ5OTt_pYyvhuarG4/s1600/sol.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTGlCnvW-LAN3_YDsDqeZRR1uNiAK4KHQ1fRhpJSdDDr7nHFZaPQ8wqDS-GIXJtVUoVcCd-sMmAjEnw9rBE15kYD4oe-Dc-GH4nH3-994CQhXq6B1lsstPEBkAZ7MZ5OTt_pYyvhuarG4/s320/sol.jpg" width="212" /></a></span><span style="font-size: small;"><b><i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">"Allah, atas 'amal dan kemesraan ukhuwah yang dilihat & dipuji sesama, jangan kurangi pahalanya. Bahkan jadikan ia inspirasi, berganjaran tiada henti."</span></i></b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"> </span></span><br />
<br />
<div style="text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Sahabat Ekonom Rabbani, seorang Abdullah Ibnul Mubarak rahimahullah pernah berkisah tentang kelembutan hati tukang sol sepatu yang menunda pergi hajinya diakibatkan uang yang dipersipakannya untuk berangkat, diberikan pada tetangganya yang kelaparan. Namun banyak teman-temannya yang berangkat menunaikan ibadah haji melihat tukang sol sepatu itu berada di tanah suci. Dalam mimpi Ibnul Mubarak rahimahullah, tukang sol sepatu itulah orang yang termasuk diterima ibadah hajinya oleh Allah SWT.</span></div><div style="text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Kisah diatas tentu bukan persoalan maqbulnya ibadah haji. Akan tetapi mengenai sikap arif tukang sol sepatu itu. Sikapnya yang penuh perhatian pada nasib tetangganya, nasib saudaranya sesama muslim. Ia rela menyerahkan harta yang ia kumpulkan dari jerih payahnya berbulan-bulan kepada saudaranya sesama muslim.</span></div><div style="text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Begitulah menjadikan ukhuwah sebagai bahasa amal. Ia merupakan kombinasi persatuan dan kepekaan. Artinya sikap itu dilakukan secara refleks tidak perlu kalkulasi yang amat teliti. Tukang sol sepatu itu tahu betul apa yang mesti diputuskan pada saat-saat yang tepat.</span></div><div style="text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Lagi-lagi ukhuwah adalah bahasa yang seharusnya melebihi teori atau konsep. Sikap ini pancaran kebiasaan yang berasal dari sinar keimanan. Sinar keimanan yang lahir dari pembiasaan watak dan prilaku para pemiliknya. </span></div><div style="text-indent: 0.5in;"><i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"></span></i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"></span></div><div style="text-indent: 0.5in;"><b><i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya”</span></i></b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">. (Ali Imran: 92)<a name='more'></a></span></div><div style="text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Karena itu, sikap ini tidak dapat dihambat oleh berbagai kalkulasi material. Ia begitu lancar untuk bertindak cepat memutuskan pilihan-pilihan sulit baginya. Ia tidak mempedulikan keuntungan apa yang bakal diperoleh malah ia rela mendapatkan kerugian bagi dirinya asalkan saudaranya meraih kebahagian atas sikapnya. Subhanallah, bila demikian, teramat indahlah ukhuwah kita itu.</span><b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"> </span></b></div><div style="text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div style="text-indent: 0.5in;"><b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Dari Mana Kita Memulainya ?</span></b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"></span></div><div style="text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Seorang sahabat berbinar-binar matanya menyiratkan rasa haru dalam hatinya. Ia mengatakan baru saja menerima telepon dari kawannya yang menanyakan kabar berita tentang diri dan keluarganya. “Saya senang dan terharu, sekian lama saya tidak pernah mendengar berita kawan saya. Tiba-tiba, kali ini dia menyampaikan kabar beritanya dan menanyakan keadaan saya. Rasanya tali yang putus kembali tersambung”. Ungkapnya gembira.</span></div><div style="text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Bila kita melihat cerita pengalaman seorang teman tadi. Sepertinya sederhana sekali untuk menyambung lagi tali persaudaraan yang nyaris putus. Dengan menanyakan kabar teman di seberang telepon hubungan itu kembali hangat. Kehambaran itu sirna dengan segera.</span></div><div style="text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Rasulullah SAW. memberikan resep sederhana untuk dapat mengikat kembali tali-tali yang putus hingga dapat menghimpun hati-hati yang retak. Beliau mengatakan: <i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">“Sebarkanlah salam, berikanlah makan dan dirikanlah shalat malam”.</span></i> Resep ini memang terkesan sangat simple. Mengapa ?</span></div><div style="text-indent: 0.5in;"><i><b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Pertama</span></b></i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">, menyebarkan salam. Kegiatan ini bisa dijabarkan dengan bermacam-macam perlakuan, diantaranya bertanya : bagaimana kabarnya, keluarga, istri dan anaknya? Baik-baikkah mereka. Bagaimana mereka selama ini. Adakah yang sakit. Adakah yang mendapatkan musibah atau adakah diantara mereka yang telah dianugerahi Allah kebaikan yang dapat menyenangkan orang banyak ?</span></div><div style="text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Inti masalahnya adalah bagaimana menyebarkan salam itu menjadi sebuah media komunikasi agar tetap terjalin dengan baik, sehingga mereka tidak kehilangan informasi dan kendali arah. Komunikasi yang harmonis dibangun atas dasar hubungan manusiawi yang utuh dari berbagai dimensi bukan pada hubungan formalitas apalagi hiasan bibir semata.</span></div><div style="text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Menjalin komunikasi yang harmonis ini menjadi kebutuhan asasi masyarakat modern, karena dengan komunikasi ini manusia menemukan eksitensi dirinya sebagai makhluk yang multi dimensional. Makhluk yang dihargai oleh lingkungan sekitarnya. Saat ini banyak kita temukan orang yang kehilangan rasa, termasuk rasa dalam berkomunikasi ketika bergaul antar sesama. Makanya banyak orang berupaya mencari tempat kongkow-kongkow hanya sekedar mendapatkan sebuah tali komunikasi yang tidak diikat oleh formalitas kehidupan. Sehingga mereka bisa berbicara dan tertawa lepas yang selama ini tidak mereka temukan karena masih dirasakan terdapat dinding pembatas hati mereka.</span></div><div style="text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Komunikasi yang harmonis bagi masyarakat barat amat mahal, karena selama ini mereka menjalani kehidupan ini secara mekanik. Melakoni satu babak kehidupan ke babak berikut bagai mesin yang rutin berputar. Tanpa seni yang menyentuh ruang hati manusia yang paling dalam. Kondisi ini membuat mereka berupaya untuk menemukan format baru dalam berkomunikasi dengan sesama. Diantaranya mereka mengadakan pasar loakan setiap hari libur sebagai sarana mereka berkomunikasi. Mereka bisa saling tawar menawar suatu harga barang yang selama ini mereka jualbelikan dengan mesin atau robot. Mereka dapat saling menyapa untuk menanyakan dimana tinggalnya, dari mana asalnya, sudah berapa lama tinggal di daerah itu dan sapaan lainnya. Dari saling menyapa itulah hubungan yang kaku diantara mereka mencair seketika, akhirnya mereka begitu akrab satu sama lainnya.</span></div><div style="text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Seorang sahabat merasa tersanjung ketika Rasulullah SAW jalan beriringan di sampingnya sambil beliau menanyakan keadaannya. Sikap ini menunjukkan betapa manisnya pergaulan yang dilakukan Rasulullah SAW. kepada sahabatnya begitupun sebaliknya.</span></div><div style="text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Media berkomunikasi saat ini sangat banyak apalagi kemajuan teknologi dapat menunjang pelaksanaannya. Berkomunikasi dapat dilakukan melalui silaturrahmi atau mengunjunginya. Dengan mengunjungi kita dapat menuangkan berbagai suasana hati. Dapat saling bertatap muka, saling bertegur sapa dan saling mengekspresikan ruat wajah yang dapat disaksikan oleh mitra bicara.</span></div><div style="text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Berziarah atau mengunjungi saudaranya yang muslim merupakan sebagian tanda keimanan. Karena ia adalah hak sesama muslim. Dengan mengunjungi kita dapat berkomunikasi dan berbagi perasaan, pengalaman, pelajaran serta berbagi lainnya.</span></div><div style="text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Rasulullah SAW. bersabda: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia silaturrahim”. (H.R. Muslim)</span></div><div style="text-indent: 0.5in;"><i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Dan komunikasi dapat pula dilakukan lewat piranti teknologi canggih sekarang ini, bisa melalui telepon, sms, messenger, chat, email, surat atau media-media lainnya. </span></i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"></span></div><div style="text-indent: 0.5in;"><i><b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Kedua</span></b></i><i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">, </span></i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">memberi makan (hadiah). Hadiah pertanda penghargaan dan kasih sayang. Ia wujud atensi yang dalam. Karenanya hadiah jangan dipandang dari nilai nominalnya akan tetapi lihatlah bahwa adalah ekspresi kecintaan.</span></div><div style="text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Rasulullah SAW. bersabda: “Salinglah berbagi hadiah niscaya kalian akan saling mencintai”. (H.R. Tirmidzi)</span></div><div style="text-indent: 0.5in;"><i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Hadiah sebagai media mengungkapkan kata hati pada seseorang dalam kondisi tertentu. Maka tidaklah naif memberikan hadiah yang sepertinya tidak begitu bernilai. Sebab ia adalah bentuk visualisasi dari atensi yang besar. Oleh karena itu tidak perlu merasa malu untuk memberikan hadiah yang tidak mewah atau mahal. Malah dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa ada seorang sahabat Nabi SAW. yang memberikan hadiah berupa sekerat kurma kepada saudaranya, Nabi SAW. mendengar berita itu tersenyum bahagia. Duhai mulianya ia yang mau memberikan hadiah meski kondisi hidupnya dalam kesulitan.</span></i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"></span></div><div style="text-indent: 0.5in;"><i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Memang alangkah bagusnya bila mampu memberikan hadiah yang menarik serta bernilai lebih. Apalagi hadiah yang diberikan kepada saudaranya sangat ia sukai.</span></i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"></span></div><div style="text-indent: 0.5in;"><i><b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Ketiga</span></b></i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">, melaksanakan shalat malam (doa). Persoalan hati manusia adalah persoalan yang penuh misteri. Hati merupakan ruang yang luas lagi dalam. Ia bagaikan samudera lepas. Sedikit sekali manusia yang dapat menyelami samudera hati.</span></div><div style="text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Muamalah antar manusia juga bagian dari gerakan hati. Ia akan terkait tatkala hatinya sudah tertambat. Ia akan terurai ketika hatinya liar. Permasalahannya tampaknya rumit dan jelimet. Akan tetapi menjadi sederhana ketika conecting langsung pada pemiliknya. Dialah Allah Pemilik hati manusia yang mampu membolak-balikan gerakan hati secara dratis.</span></div><div style="text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Menjalin hubungan langsung pada si Empunya hati manusia secara rutin dapat menjadi sebuah kekuatan besar yang mampu menghimpun aneka ragam hati manusia. Bahkan Dia dapat mengendalikan hati-hati yang liar. Hubungan dengan Sang Penakluk Hati diantaranya dapat diwujudkan dengan panjatan doa untuk diri dan saudaranya.</span></div><div style="text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Doa menjadi media perantara untuk merajut hati yang retak. Melancarkan sumbatan-sumbatannya. Sebagai upaya mendayagunakan kekuatan doa untuk mengikat dan menyatukan hati manusia. Disamping itu agar hati yang kering lagi tandus menjadi basah dan subur.</span></div><div style="text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Semua resep sederhana di atas akhirnya berpulang pada satu kalimat<i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">. Ibda’ binafsik</span></i>. Mulailah dari darimu sendiri. Artinya setiap individu segera untuk memulainya, menjadi pelopor. Tidak perlu menunggu orang lain memberi aba-aba untuk memulainya. Apalagi menanti siapa yang akan memulainya. <i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">We are the first</span></i>. <i>Wallahu a’lam. </i></span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"><i>dikutip dari berbagai sumber </i></span></div>Ekonom Rabbanihttp://www.blogger.com/profile/07017998744623330268noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-4005308890254708348.post-34444348114271921162011-02-20T21:20:00.000-08:002011-04-26T00:16:48.246-07:00Ada Cinta, Peduli, dan Berbagi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgB35o-3dXVJTJ75dAEyorCNhmb_eRA5U92XyxB2_qZSvVWZl-0ivmEDT1lqjXefwQOsfeRytzU2W61iOF9uZ6BKs2SVPnJQZP3ihhwlzHd-RcUAiR9X0XwSBCDngKS06tJC9EuFVTSf6RV/s1600/MonarchButterfliesMexico.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgB35o-3dXVJTJ75dAEyorCNhmb_eRA5U92XyxB2_qZSvVWZl-0ivmEDT1lqjXefwQOsfeRytzU2W61iOF9uZ6BKs2SVPnJQZP3ihhwlzHd-RcUAiR9X0XwSBCDngKS06tJC9EuFVTSf6RV/s640/MonarchButterfliesMexico.jpg" width="640" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;"><i><span id="freeText1840345747481144704">di sana, ada cita dan tujuan <br />
yang buatmu menatap jauh ke depan </span></i></div><div class="separator" style="clear: both; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;"><i><span id="freeText1840345747481144704">dengan gairah untuk menerjemahkan cinta sebagai kerja <br />
dengan nurani, tempatmu berkaca tiap kali </span></i></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://th07.deviantart.net/fs70/PRE/i/2010/109/5/4/love___care___sharing_by_SAMLIM.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></div>Ekonom Rabbanihttp://www.blogger.com/profile/07017998744623330268noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4005308890254708348.post-11459216664164948942011-02-18T18:20:00.000-08:002011-02-19T03:48:21.307-08:00Mengkader, Menyekolahkan Tunas Ekonom Rabbani<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: left;"><div class="separator" style="clear: both;"><span style="font-size: small;"><a href="http://jalanjuang.files.wordpress.com/2010/04/vu1.jpg?w=500&h=334" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;"><div class="separator" style="clear: both;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNwWFymQzXtHaYjX62EoEn_SShpNmk6Y-PfZ9OrpgcEXmWCbwY4KO7vnuNdzpQIHeXOeaQU-NxtmtNLaRBrKXs6xniiNhP9eaIXRubLqHFRpHKO6HAw_oPEOrT7rKwO7Zn5mRc1tBMQFZh/s1600/vu1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNwWFymQzXtHaYjX62EoEn_SShpNmk6Y-PfZ9OrpgcEXmWCbwY4KO7vnuNdzpQIHeXOeaQU-NxtmtNLaRBrKXs6xniiNhP9eaIXRubLqHFRpHKO6HAw_oPEOrT7rKwO7Zn5mRc1tBMQFZh/s320/vu1.jpg" width="320" /></a></div><a href="http://jalanjuang.files.wordpress.com/2010/04/vu1.jpg?w=500&h=334" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></div></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><b><i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">“Perjuangan yang dirintis oleh orang-orang yang alim, diperjuangkan oleh orang-orang yang ikhlas, dimenangi oleh orang-orang pemberani, dan akhirnya dinikmati oleh para pengecut.” </span></i></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></i></b><b><i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></i></b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Meniti jalan juang ini memberi arti besar pada kehidupan. Pada ukhuwah, pada dakwah kita. Apakah kita perintis, pejuang, pemenang, atau sekedar penikmat saja. Untuk ketiga karakter pertama, penggeraknya senantiasa mengalir dinamis atau terjaga kestabilannya. Bagi dakwah, hal ini tidak bisa ditempuh kecuali dengan menjaga kehidupan para penggeraknya. Karena kehidupan dakwah itu jauh lebih panjang dari kehidupan para pengusung atau penggeraknya. Kita mesti mengupayakan strategi untuk melanggengkan perjalanan dakwah tersebut, yaitu dengan melanggengkan kehidupan penggeraknya melalui regenerasi atau pengkaderan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Ya, mengkader, aktivitas nan sarat makna, sarat amal. Setiap dari kita pasti tak akan pernah lepas dari misi ini, dia ibarat tubuh yang diberi nutrisi untuk menghasilkan sel-sel pengganti terbaik. Dia mendidik dan membangun karakter manusia yang tertidur. Umpama ayah mengajari tentang pribadian yang tangguh pada saat kita terjatuh, seperti ketika ibu mendidik menjadi anak yang baik, atau saat kakak menuntun agar menjadi adik yang santun.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span><br />
<a name='more'></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Maka dapat dikatakan bahwa tahapan pertama yang harus dilakuakan untuk membentuk ekonom rabbani yang baik adalah melalui pembinaan. Proses pembinaan ini akan mengarahkan individu pada pembentukan imunitas ideologi dan mental, serta mampu menyelesaikan problematika umat sesuai wilayah spesialisasinya. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”</span></i><b><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"> (Ar-Rad: 11)</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Pada lingkup komunitas yang lebih khusus, organisasi pemuda dengan segudang visi dan cita. Disana, proses mengkader menjadi mutlak untuk membentuk jiwa kuat, kompeten, dan kontributif. Mereka yang telah matang tidak hanya memikirkan, siapa yang akan menggantikan, namun sejauh apa persiapan untuk menyelamatkan roda pergerakan pada puluhan tahun ke depan, terutama bekal untuk mengawal perbaikan bangsa. Maka selayaknya kita, menempatkan pendidikan atau pembinaan menjadi kebutuhan utama, dia adalah sekolah yang menjadi penyokong nafas organisasi. Sehingga dari hasil pendidikan yang ideal, kontribusi kian nyata untuk perbaikan dalam setiap kurun waktunya. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Upaya perbaikan bukanlah gerakan sesaat yang muncul untuk kemudian mati selama-lamanya. Ia bukan pula upaya perbaikan yang kecil volume dan intervalnya di tengah gelombang kerusakan yang membahana dan semakin mendera kita. Tetapi ia adalah gerakan perbaikan yang kokoh memegang prinsip dan memiliki nafas panjang serta stamina yang seakan tiada pernah habis untuk menghadapi secara intensif gelombang jahiliyah dengan berbagai kiat, siasat dan berbagai cara. Jadi, hanya upaya perbaikan secara intensif dan memiliki karakter kuat yang mampu bertahan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Suatu pembinaan memiliki karakter dan keunikan tersendiri untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas anggotanya. Ia berdasar kepada kebutuhan serta harapan, maka sebelum diterbitkan pada <i>maintenance program</i> hingga kurikulum, dia sudah harus sesuai dengan karakter dan budaya organisasi. </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Tentu saja dengan bermacam variasi, model dan cara yang digunakannya. Apa yang dilakukan Singa si Raja rimba dalam meregenerasi kepada anaknya, tentu tidak sama dengan apa yang dilakukan oleh seekor ayam. Apa yang dilakukan oleh pohon pisang, tentu berlainan dengan apa yang di lakukan oleh pohon Randu untuk melakukan proses regenerasi. Meskipun berlainan, akan tetapi secara spesifik memiliki tujuan inti yang sama, yaitu agar mereka memiliki penerus yang akan melanjutkan keturunannya, atau dengan kata lain melestarikan dan bahkan mengembangkan apa yang telah dibawa oleh generasi sebelumnya, kepada generasi selanjutnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Mengutip kata dari <i>Buku Keajaiban Belajar</i>, dikatakan bahwa proses pendidikan di organisasi menunjang perbaikan SDM yang signifikan. Hal ini disebabkan karena setiap anggota diajari untuk memiliki skill khusus, yang berbeda dengan pendidikan formal. Sehingga jikalau terlaksana dengan baik, pendidikan atau pembinaan disuatu organisasi dapat menjadi penopang dalam perbaikan SDM. Dari proses pembinaan ini pulalah kita diajari untuk mempertanggungjawabkan setiap apa yang dibina. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Lihatlah lebih jeli untuk apa organisasi ini terbentuk ? Maka kita akan semakin yakin dan mengenali esensi dari sebuah pembinaan. Mungkin sering terfikir tugas itu hanya dimiliki oleh suatu bidang khusus, sebagai contoh tariklah PSDM atau Divisi Kaderisasi. Karena memang biasanya hanya mereka yang dilimpahkan tugas untuk menyusun dan menyempurnakan konsep hingga program kaderisasi bisa dieksekusi. Anggapan ini tidak salah, namun bukankah kita tahu bahwa kita disatukan dalam organisasi untuk saling menyokong dan menguatkan dalam kebaikan guna terpacainya visi dan cita bersama. Seperti halnya saat kehadiran anggota baru dirumah, seorang adik yang sedang belajar bicara, tentu bukan hanya ibu yang memiliki andil untuk mengajarinya, tapi juga ada ayah, kakak, dan kolega-kolega terdekat untuk membiasakannya bertutur kata halus, jujur, dan benar sesuai harapan keluarga.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Maka kita berusaha belajar peka terhadap saudara yang lain, berusaha memahami serta saling membantu dan menopang dalam amal. Tak hanya sekedar menjadi pengamat yang baik, melihat, mengkritik kemudian menghujat, sungguh bukan untuk itu. Jikalau ada sedikit kerikil perbedaan maka ia menjadikan keindahan tersendiri untuk amal ikhlas kita. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Ya, kuncinya adalah ikhlas. Ikhlas untuk memberi kontribusi terbaik walau sakit menyertai. Keikhlasan yang meneladani Nabi, penuh harap pada Illahi. Kunci itu yang layak dipegang oleh para pengembannya sebagai pemimpin, pendidik, pengkader, ia jadikan sifat itu sebagai motor penggerak utama.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">"Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)".</span></i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"> <b>(QS. Al-An'aam: 162-163).</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Pahami ayat ini, maka benturan-benturan menyakitkan ukhuwah pasti akan terselesaikan karenaNya. Ia mencintai dengan tulus anggotanya, staff, maupun yang dibina. Ia menyayangi dengan bukti kerja yang dilakukan untuk terus menjadi perbaikan bersama. Ia menyayangi dengan tulus tanpa harap selain ridha-Nya. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kunci mengkader selanjutnya adalah telaten dan istiqomah berusaha memberi yang terbaik. Serta menganggap bahwa medan terjal yang ditempuh adalah usaha untuk merangkai amal-amal indah sebagai bekal berpulang. Sungguh merugi bila saat nanti kita digambarkan seperti ayat ini,</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">"Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan."</span></i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"> <b>(QS. Al-Furqaan: 23).</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Mari mencelup hati kita pada Rasulullah dalam mengkader sahabat, dia mengubah jalan hidup seorang Umar yang sangar menjadi penangis dikala mendengar ayat-ayat Allah, yang mengubah Bilal seorang biasa menjadi pribadi muslim yang luar biasa, dan mengubah seorang Khalid pemimpin pasukan Quraisy pada perang Uhud menjadi seberaninya seorang Khalid bin Walid ketika berseru kepada orang-orang Romawi yang bersembunyi ketakutan dibalik benteng Kinnasirin,</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">“<i>Andaikata kalian bersembunyi dikolong langit , niscaya kuda-kuda kami akan memanjat langit untuk membunuh kalian. Andaikata kalian berada di perut bumi, niscaya kami akan menyelami bumi untuk membunuh kalian</i>.”</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Adalah musibah yang amat besar apabila kita tidak istiqomah dan lemah dalam mengkader. Roda-roda dakwah akan lambat berputar atau bahkan berhenti sama sekali, karena penggerak roda¬-roda itu kehilangan energi atau tidak ada sama sekali. Bahkan jumlah kader yang banyak tidak akan banyak membantu bila tidak diiringi oleh proses pembentukan kapasitas menuju kader berkualitas. Keseimbangan antara ekspansi rekrutmen kader dengan peningkatan kualitasnya adalah keseimbangan yang mesti difokuskan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Dalam mengkader, membina, mendidik titik pusatnya adalah menyatukan hati-hati yang telah terpaut dalam organisasi ini. Tanpa keterikatan hati sangat sulit menyentuh cita, visi, dan mimpi. Keterpautan hati karena Allah akan menggapai cinta langit untuk menebar kebaikannya di organisasi, dengan semangat amal jama’i, saling menolong dan mendoakan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Maka hai ekonom rabbani, perkuatkanlah ukhuwah, gantikanlah semangat yang lemah dengan rabithah. Karena ukhuwah tidak dibatasi oleh ruang, jarak, dan waktu. Kekuatannya Allah rangkai sesuai dengan usaha kita. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Semoga nanti, saat kuatnya ukhuwah kita memperkuat laju roda organisasi ini, semakin menunjukkan bahwa organisasi ini tidak hanya besar karena aktivitas duniawi namun juga karena saling membina, menasehati, mengingatkan, dan menolong, yang terwarisi pada generasi rabbani hingga yaumul akhir nanti. </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Selanjutnya, mudah-mudahan Allah Swt. memberi kekuatan kepada kita semua agar agenda pengkaderan atau penguatan basis utama gerakan dakwah terus berlanjut hingga Allah Swt. menakdirkan kita semua menjadi pengusung utama mewujudkan ekonomi islam hingga kejayaannya, semoga!</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><br />
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Reni Wulandari</span></b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div>Ekonom Rabbanihttp://www.blogger.com/profile/07017998744623330268noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4005308890254708348.post-47175753530212105282011-02-15T06:14:00.000-08:002011-02-18T15:43:46.112-08:00Maulid Nabi, Maulid Ekonomi Islam<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.aizuddindanian.com/voi/images/public-speaking.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="210" src="http://www.aizuddindanian.com/voi/images/public-speaking.jpg" width="320" /></a></div><a href="http://ibnismail.files.wordpress.com/2010/02/maulidur-rasul.jpg?w=595&h=300" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left;"><b><i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">"Perayaan sejatinya ditransformasikan guna mencari solusi bagi penanggulangan persoalan yang melilit bangsa." </span></i></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">MAULID Nabi, begitulah fenomena adat-kebiasaan kaum muslimin memperingati hari lahir Muhammad Saw. yang jatuh pad 12 Rabiul Awal. Beliau (Nabi Muhammad Saw.) ialah manusia Agung sepanjang masa yang patut diteladani umat Islam. Betapa tidak, beliau merupakan figure ideal yang berkualitas ketika memimpin umat. Adil, empatik, cerdas, bijaksana, dan jujur memimpin sehingga kebijakan-kebijakannya kerap membebaskan rakyat dari penderitaan. Secara etimologis maulid atau milad adalah hari kelahiran. Maka, ketika dipahami secara subtansial, maulid nabi berarti ekspresi melahirkan kembali penghormatan kepada Nabi Muhammad Saw dengan mengamalkan ajarannya.<br />
<br />
Dalam catatan sejarah Islam, peringatan hari lahir nabi atau maulid nabi — dicetuskan Salahuddin Al-Ayyubi (1138-1193) – adalah medium pembangkit semangat juang muslimin di medan tempur kala itu. Persoalannya, kini kita tidak lagi berada di zaman peperangan fisik dalam menghadapi musuh. Namun, bukan berarti peringatan maulid nabi lantas dihilangkan. Perayaan sejatinya ditransformasikan guna mencari solusi bagi penanggulangan persoalan yang melilit bangsa. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: left;"><br />
<a name='more'></a><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: left;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Maka, setiap tanggal 12 Rabiul Awal ialah moment tepat untuk menyuntikkan kembali semangat kenabian dalam diri. Sebab, bagi umat Islam, baginda Rasul Saw. ialah sosok teladan yang mampu menancapkan semangat perubahan dalam diri seluruh kaum muslimin; agar dapat keluar dari kondisi tidak baik menuju kondisi lebih baik. Penumpukan kekayaan, kemiskinan, pengangguran, ketimpangan ekonomi, amoralitas, korupsi, kolusi, dan nepotisme; semuanya diberantas karena hal itu diisyaratkan dalam doktrin langit.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: left;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Semangat Nabi Muhammad Saw. dalam melakukan perubahan konstruktif, harus mulai kita ejawantahkan dalam konteks kekinian. Di mana zaman penuh ketidakadilan yang didominasi ekonomi kapitalis-borjuis hingga kemiskinan kian menggurita. Karena itulah, formula baru memerangi musuh (ekonomi kapitalis-borjuis) patut dipikirkan. Tentunya dengan tidak mengabaikan spirit juang yang dicontohkan Rasulullah Saw. Di dalam Al-Quran dijelaskan: “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sebelum kaum itu sendiri yang melakukan perubahan akan nasibnya,” (QS. Ar-Ra’d [13]: 11).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: left;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Setiap kali tiba momentum maulid nabi, diharapkan memberi spirit bagi umat Islam untuk melakukan perubahan di bidang sosial-ekonomi. Inilah mengapa Ibnu Khaldun berpendapat, kemajuan ekonomi merupakan pilar kemajuan peradaban Islam. Kita tahu, banyak upaya transformatif Nabi Muhammad Saw. dalam mereformasi ekonomi sesuai perubahan zaman. Upaya itu, misalnya, dengan mengatur secara ekonomis bidang moneter, fiskal, mekanisme pasar (harga), peran Negara menciptakan keadilan (hisbah), membangun etos entrepreneurship, menegakkan etika bisnis, memberantas kemiskinan, melakukan pencatatan (akuntansi), dan pendirian Baitul Mal.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: left;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Beliau juga mereformasi pelaksanaan bisnis dari pelbagai praktik fasad (rusak) dengan cara yang baik dan berkeadilan. Misalnya, beliau menggagas praktik bisnis yang di dalamnya terdapat praktik maysir atau spekulasi agar segera dibersihkan. Dari reformasi yang dilakukan Muhammad Saw., praktik riba mendapat perhatian utama darinya. Sehingga, untuk umat sekarang, ekonomi berbaju syariah seakan menjadi tren ekonomi Indonesia. Itu semua dilakukan dalam rangka perubahan menuju kondisi ekonomi umat yang lebih baik. Jadi, ada semacam optimisme keberhasilan ekonomi non-kapitalis di masa depan dengan tren lembaga keuangan atau perusahaan berbasis syariah ini.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: left;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Kini konsep ekonomi Islam itu lebih banyak diadofsi lembaga-lembaga keuangan; seperti perbankan, asuransi, pasar modal, pegadaian, koperasi, dan MLM yang semuanya menyertakan landasan syariah. Seorang guru marketing negeri ini – Hermawan Kartajaya – menyebut praktik ekonomi seperti ini dengan bisnis berbasis kejujuran (amanah). Allah Swt., berfirman: “Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi. Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa Sesungguhnya mereka akan dibangkitkan pada suatu hari yang besar, (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam?” (Q.S. Al Muthaffifin [83]: 1-6).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: left;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Konsep ekonomi Islam bukan hanya berorientasi materialitas, tetapi juga spiritualitas. Oleh karena itu, keuntungan yang diperoleh mesti memiliki kemashlahatan bagi orang banyak. Seiring keuntungan yang diperoleh, selama itu juga, perusahaan yang berbasis syariah atau spiritualisasi ekonomi, harus berkontribusi dalam memberantas kemiskinan. Sebab, makna kedermawanan dalam ajaran Islam adalah ketika kita memiliki harta yang bermanfaat untuk orang banyak. Ekonomi berkeadilan yang diajarkan Nabi Muhammad Saw., bukan memonopoli keuntungan seperti halnya perusahaan atau lembaga keuangan kapitalis.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: left;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Karena itu, rajinlah membentuk kebiasaan diri untuk sudi berbagi dengan sesama. Menganggarkan dana sosial dalam skala besar adalah upaya transformasi ekonomi berbasis Islam guna memberantas kemiskinan. Maka, ketika kita berjumpa dengan moment maulid nabi, membangkitkan kembali spirit ekonomi berkeadilan yang diajarkan Nabi adalah hal utama yang mesti kita ejawantahkan dalam praktik muamalah dengan sesama manusia. Bukankah Al-Quran menjelaskan, “Katakanlah: jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad)” (QS. Ali-Imran [3]: 31). Wallahua’lam</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: left;"><br />
<i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Artikel ini sudah dimuat di HU Republika Biro Jawa Barat, RABU, 09/02/2011.</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: left;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Ditulis Oleh : <b>Sukron Abdilah</b></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: left;"><br />
</div>Ekonom Rabbanihttp://www.blogger.com/profile/07017998744623330268noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4005308890254708348.post-78463614496175479402011-02-13T16:34:00.001-08:002011-04-26T00:17:56.096-07:00Finally, Egypt is free..<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://us.images.detik.com/content/2011/02/12/157/Air-Mata1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="417" src="http://us.images.detik.com/content/2011/02/12/157/Air-Mata1.jpg" width="640" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><i style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">"The country has been liberated after decades of repression," </i></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: small;">s<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">he said adding that he expects a "beautiful" transition of power.</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> </span></span></div>Ekonom Rabbanihttp://www.blogger.com/profile/07017998744623330268noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4005308890254708348.post-83318328069479275002011-02-10T21:21:00.000-08:002011-02-10T21:26:11.858-08:00Kita Bukanlah Menara Gading Tapi Mercusuar Bangsa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><a href="http://d2f29brjr0xbt3.cloudfront.net/033_showshutter/29.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="211" src="http://d2f29brjr0xbt3.cloudfront.net/033_showshutter/29.jpg" width="320" /></a></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;"><i>Salam Ekonom Rabbani</i>,</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;">Dunia kampus dan</span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;"> <span lang="IN">organisasi tempat kita berdikari</span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;"> selama</span><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;"> ini</span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;"> sebenarnya</span><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;"> menjadi jalan</span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;"> untuk</span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;"> <span lang="IN">mengantarkan kita menjadi jiwa teladan dan ilmiah</span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;">, dia tidak melulu capai oleh seminar, apalagi dipusingkan dengan anggaran kegiatan yang defisit. Hal ini</span><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;"> ditandai oleh lima hal (Heru Nugroho, 2003), melakukan </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;">kebiasaan-kebiasaan</span><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;"> ilmiah yang serius dengan maksud mewujudkan transfer pengetahuan, pencerdasan dan pencerahan; meneliti tanpa kenal lelah dengan maksud mencari kebenaran atau inovasi yang berkelanjutan; wacana kritis yang berkelanjutan sehingga terjadi debat tanpa henti-hentinya dalam dunia akademi</span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;">s</span><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;"> tanpa memunculkan kebencian-kebencian; publikasi secara serius dari hasil-hasil penelitian; dan mengamalkan secara penuh dari hasil pemikiran nan kritis dan karya penelitian untuk kebermanfaatan umat setelah mengupas teorinya.<br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;">Oleh sebab itu, analogi yang pas untuk kehidupan ekonom rabbani berkarakter ‘ilmi adalah mercusuar. Dia adalah bangunan tinggi, kokoh, kuat, siap menghadapi gelombang sebesar apapun. Namun ia menjulang tak sekedar memenuhi rasa estetika, karena tugas utamanya adalah menebarkan cahaya kepada kapal yang singgah dan lewat. Mercusuar dia sentiasa berkerja dalam sepi, bekerja ukhuwah saat ramai, namun tidak pernah padam untuk menebar cahaya. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<a name='more'></a></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;">Namun perlu disadari kehadiran Mercusuar bukanlah seperti Menara Gading yang indah namun tak memberikan manfaat apapun selain keindahannya sendiri. Bagi kita posisi strategis sebagai mercusuar inilah seperti inilah yang kemudian harus diemban. Dengan siapapun menjadi mitra strategis konstruktif untuk mengawal dan memantapkan pijakan ekonomi syariah di tanah air. Selama ini sentuhan kaki ke bumi (masyarakat) dan ke langit (</span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;">pemerintahan</span><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;">) amat </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;">sedikit</span><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;">. Kita hanya sering bermain di skala yang sama, mahasiswa. Terbangun kesan kuat bahwa ekonomi syariah hanya dimiliki pihak akademisi </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;">atau</span><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;"> lingkungan kecil</span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;"> saja.</span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;"><br />
Yang harus dipahami bahwa keterlibatan </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;">di jalan ini </span><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;">bukan semata persoalan me</span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;">muluskan jalan menuju cita-cita, berkarir, mencari</span><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;"> proyek dan </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;">materi</span><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;"> semata, tapi merupakan bentuk tanggung jawab sosial </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;">di masyarakat</span><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;">. Dimanapun </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;">ekonom rabbani</span><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;"> berdiri, disanalah kemudian harus ada kontribusi yang diberikan. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;"><br />
Bagi masyarakat luas, </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;">kitalah yang </span><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;">menghadirkan terobosan keilmuan dan menghadirkan solusi bagi persoalan</span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;"> ekonomi</span><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;"> masyarakat. </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;">Ekonom Rabbani</span><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;"> mesti mengembangkan keilmuan yang fokus dan kompetitif. </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;">D</span><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;">i manapun </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;">ia memang tidak </span><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;">memiliki keunggulan di semua bidang ilmu</span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;"> namun</span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;"> </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;">dia</span><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;"> berani memilih </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;">Ekonomi Islam</span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;"> </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: small;">untuk membangun masyarakatnya. Menyemai hidup sejernih dakwah, sehangat ukhuwah, sesegar amal Ilmiah.</span></div>Ekonom Rabbanihttp://www.blogger.com/profile/07017998744623330268noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4005308890254708348.post-70307946024226214102011-02-07T19:53:00.000-08:002011-02-08T16:03:07.202-08:00Belajar dari Manusia Biasa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkEi51ZnW9F_OlQiXuY0abQUQMWc2qQd7pywhooiymc_YtkD8woubr_UMTEr8f0lM8A0lNCyS9t-UJbNEZyTTlHri7-6s0wt_APGI-8mL5mWDfC8pteiNgBLb383HOK6P1fBjaa8fAVpNR/s1600/2032012340_05aad32c26.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkEi51ZnW9F_OlQiXuY0abQUQMWc2qQd7pywhooiymc_YtkD8woubr_UMTEr8f0lM8A0lNCyS9t-UJbNEZyTTlHri7-6s0wt_APGI-8mL5mWDfC8pteiNgBLb383HOK6P1fBjaa8fAVpNR/s320/2032012340_05aad32c26.jpg" width="320" /></a></div><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cstu_lab%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cstu_lab%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cstu_lab%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;}
@font-face
{font-family:"Trebuchet MS";
panose-1:2 11 6 3 2 2 2 2 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:115%;}
@page WordSection1
{size:8.5in 11.0in;
margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.WordSection1
{page:WordSection1;}
-->
</style> <br />
<div class="MsoNormal"><i><b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">"Kalau saya diminta Tuhan untuk bersaksi atas kawan saya ini, maka saya tidak akan berfikir lama untuk mengatakan beliau adalah manusia baik."</span></b></i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Satu kawan saya, seorang anak guru agama yang selalu bersemangat dengan semua kegiatan sekolah. Sepertinya ia memiliki semangat untuk masing-masing kegiatan sekolah, baik di kelas, di lapangan olah raga, laboratorium maupun di pengajian rutin. Sampai-sampai saya tidak pernah ingat atau bahkan tidak pernah tahu bagaimana rupanya kalau ia dalam keadaan sedih. Suasana sedih, gelisah, putus asanya tidak pernah nampak di hadapan saya, sejak pertama kali saya mengenalnya sampai kami tidak dapat lagi berjumpa.<br />
<br />
Semangat itulah pelajaran pertama yang saya ambil darinya. Tapi sampai saat ini pun saya tidak dapat menyamai beliau. Satu pelajaran lain adalah ringan tangannya membantu siapa saja yang membutuhkan, masalah orang lain yang ia ketahui seakan-akan menjadi masalahnya, bahkan mungkin ia lebih sibuk menyelesaikan masalah orang lain daripada masalah dirinya sendiri. Dan pelajaran selanjutnya adalah pelajaran utama yang saya betul-betul pelajari darinya hingga kini terlihat jejaknya pada diri saya, adalah pelajaran membaca Qur’an. Dari beliaulah kemampuan baca Qur’an saya dapatkan.<br />
<br />
Kalau saya diminta Tuhan untuk bersaksi atas kawan saya ini, maka saya tidak akan berfikir lama untuk mengatakan beliau adalah manusia baik yang layak mendapatkan kebahagiaan di akhirat. Dan inilah yang saya lirihkan di samping jenazah beliau ketika saya dampingi janazahnya di mobil ambulance menuju pemakaman. Mungkin balas jasa yang saya berikan untuk pelajaran-pelajaran yang beliau berikan hanyalah memanggul jasadnya dan ikut meletakkannya di liang lahat.<br />
<a name='more'></a> Pada waktu yang berbeda saya juga mengenal beberapa kawan yang keistimewaannya identik, yaitu sigap sekali membantu, ia korbankan kepentingan pribadinya; waktu, tenaga dan harta. Ringan bagi mereka untuk memberikan apa saja yang dimilikinya untuk siapa saja yang membutuhkan. Seorang kawan dengan tulusnya membantu saya pada semua masalah saya di kuliah, meski pada saat yang berbeda kami selalu berseteru dalam diskusi-diskusi ekonomi, politik atau agama sekalipun. Tetapi dialektika atau konflik diskusi tidak membuat beliau mengurangi semangatnya untuk membantu saya atau lawan diskusinya. Kekaguman pada mereka intinya terletak pada tingginya kepekaan terhadap masalah orang lain, kelembutan yang membuat dirinya tidak tahan melihat manusia lain susah, kegelisahan hati jika tidak mampu merubah sedih dan suram menjadi senyum dan ceria, atau jeli melihat peluang-peluang amal shaleh dimanapun dan kapanpun. Duh cerita ini semakin membuat saya mengasihani diri sendiri, karena saya sendiri masih jauh dari sikap istimewa seperti itu. Sikap istimewa manusia-manusia biasa, mereka yang dekat dengan saya, mereka yang penuh dengan keistimewaan.<br />
<br />
Tapi satu pelajaran lain yang saya ambil dari suguhan-suguhan seperti ini, yaitu belajar dari semua orang adalah satu usaha yang tak ada ruginya. Setiap manusia memiliki keistimewaannya sendiri-sendiri. Dan itu merupakan bagian-bagian puzzle dari rahasia hidup dan kehidupan. Sehingga, padan rasanya usaha belajar itu dengan hikmah yang kita dapatkan nanti.<o:p></o:p></span></div>Ekonom Rabbanihttp://www.blogger.com/profile/07017998744623330268noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4005308890254708348.post-54591573378263002502011-02-02T23:07:00.000-08:002011-02-02T23:11:44.502-08:00Konflik Mesir Membuat Indeks Saham Dunia Turut Begejolak<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://inapcache.boston.com/universal/site_graphics/blogs/bigpicture/mideast_protests_spread/bp11.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="198" src="http://inapcache.boston.com/universal/site_graphics/blogs/bigpicture/mideast_protests_spread/bp11.jpg" width="320" /></a></div><span style="font-size: small;">Sedang harap-harap cemas mencermati perkembangan Mesir, ternyata kekhawatiran terhadap kerusuhan yang melanda Mesir serta laporan keuangan emiten yang mengecewakan memicu kejatuhan bursa Wall Street pada akhir bulan januari. Dow Jones sempat naik menembus level 12.000 disesi awal perdagangan namun tidak bertahan lama berbalik arah turun hingga akhir perdagangan.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;">Indeks Dow Jones industri ditutup turun 166,poin (1,39 persen) ke level 11.823,7, dan secara akumulasi sepekan indeks saham utama Wall Street turun 48,14 poin (0,41 persen), serta menghentikan penguatan dalam 8 pekan beruntun.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"></div><a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;">Indeks saham teknologi juga jatuh tajam 68,39 poin (2,48 persen) 11.823,70, dan untuk seminggu ini juga turun 0,1 persen. Indeks S&P 500 juga terkoreksi 23,2 poin (1,79 persen) ke level 1.276,34, dan dalam seminggu juga turun 0,55 persen.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;">Indeks volatilitas CBOE langsung melonjak 3,89 poin (24,09 persen) ke level 20,04. </span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;">IBM merupakan saham terbaik komponen Dow Jones mencatat kenaikan 2,5 persen, sedangkan Johnson & Johnson menjadi yang terburuk terkoreksi 1,1 persen dalam sepekan ini.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;">Apple Inc., merupakan saham komponen Nadaq yang mencatatat kejatuhan paling dalam sebesar 2,07 persen, sedangkan untuk komponen S&P saham Google jatuh 2,56 persen pada perdagangan Jumat kemarin.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;">Harga saham di bursa Eropa dan Amerika rontok dipicu oleh protes yang menuntun Presiden Mesir, Husni Mubarak mundur yang meningkatkan kecemasan bahwa pemerintah setempat akan kehilangan control, sehingga bisa menimbulkan ketidakstabilan kawasan.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;">Ketidakpastian atas gejolak yang melanda Negeri Piramida ini dijadikan alasan bagi investor untuk melepas portofolio sahamnya setelah naik dalam lima bulan terakhir dan indeks Dow Jones menggapai level psikoloigs 12.000. “Ditambah lagi adanya berita bahwa pendapatan Amazon.com, Ford, dan Microsoft dibawah perkiraan turut mendorong pelemahan Wall Street,” ujar analis teknikal senior di Schaeffer’s Investment Research.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;">Kerusuhan di Mesir menjadi perhatian investor global. Secara umum kerusuhan politik biasanya tidak baik bagi pasar, apalagi ada hubungan dengan Timur Tengah,” kata Paul Burgandi, Wakil Presiden Senior manajemen portofolio di Direxion Fund.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;">Kecemasan Mesir bertepatan saat indeks Dow Jones menembus level psikologis 12 ribu dan mulai terlihat kelelahan setelah menguat dalam delapan pekan terakhir. Indeks S&P telah naik 3 persen sepanjanag tahun ini, dan sepanjang tahun 2010 juga telah menguat 13 persen.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;">Perkiraan protes di Mesir yang akan berujung pada pergantian kekuasaan memicu para pemodal untuk sementara menjual aset yang beresiko membuat harga saham berjatuhan. </span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;">Laporan keuangan yang dirilis mengecewakan membuat saham Amazon.com merosot 7,22 persen menjadi US$ 171,14, Jumat (28/1), microsoft turun 3,88 persen menjadi US$ 27,751, Ford anjlok 13,41 persen ke US$ 16,27, serta Cevron juga terkoreksi 1,46 persen menjadi US$ 93,37 per saham. <b> </b></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;">Uniknya kejatuhan saham dunia ini seperti menjadi skenario dari Tuhan. Konflik Mesir pecah ditengah keterpurukan ekonomi barat (eropa dan amerika). Betul-betul peristiwa ini bukanlah sebuah kebetulan. Ketika Tuhan berkehendak baik pada suatu kaum maka kebaikan itu akan dibangun dalam prosesi yang begitu indah. Kebangkitan Islam dimulai dengan dibebaskannya negeri-negeri Islam dari tiran-tiran oleh mereka yang selama ini sabar ada di jalan perjuangan. Dimulai pula oleh kehancuran negeri-negeri musuh Islam, secara ekonomi, sosial ataupun politik. Sekali lagi cermati dengan baik. <b><br />
</b></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><b>by : B. KUSNANDAR</b></span></div>Ekonom Rabbanihttp://www.blogger.com/profile/07017998744623330268noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4005308890254708348.post-47130461867708078032011-02-01T17:42:00.001-08:002011-02-01T18:04:59.172-08:00Picture of The Day<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://shutterskills.com/wp-content/uploads/2011/01/452.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="http://shutterskills.com/wp-content/uploads/2011/01/452.jpg" width="400" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: 15px;"><i>"Andaikan kita bersikap mampu setulus mereka</i></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 15px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><i> Yang tak kenal ketamakan hanya cinta kebenaran<br />
Andaikan kita melihat mampu sejujur mereka<br />
Yang tak kenal perpecahan hanya cinta kedamaian"</i></span></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 15px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>(Potret Kedamaian Gradasi)</b></span></span></div>Ekonom Rabbanihttp://www.blogger.com/profile/07017998744623330268noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4005308890254708348.post-45195680536231916712011-02-01T16:46:00.000-08:002011-02-23T09:20:43.006-08:00Nation in Waiting<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"></span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; line-height: 18px;">Judul diatas adalah judul yang sama yang pernah ditulis oleh seorang jurnalis barat tentang Indonesia pada awal tahun 1998. Tulisan itu merujuk keadaan yang semakin genting ketika negeri ini memasuki akhir bulan April dan awal bulan Mei. Kondisi carut marut ekonomi, politik hingga meluas menjadi kerusuhan sosial membuat Indonesia ketika itu menjadi pusat perhatian dunia. Dan saat ini judul artikel tersebut sangat sesuai ditujukan untuk Mesir.</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"> <br />
<span class="apple-style-span" style="font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; line-height: 115%;">Meski dipicu oleh jasmine revolution yang meledak di Tunisia, pada dasarnya akar masalah Mesir identik dengan banyak negara muslim yang lain di dunia, yaitu kungkungan tiran yang kemudian memelihara dan membudayakan praktek korupsi, nepotisme, ketimpangan hukum, pengekangan politik dan tabiat tiran lainnya. Hasilnya tentu sudah sangat bisa ditebak, kemiskinan, kesenjangan, ketidakadilan. Oleh sebab itu, memunculkan harapan besar jika kondisi perubahan melalui penyingkiran tirani, tengah berlangsung di negara-negara muslim.</span><br />
</span><br />
<a name='more'></a><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; line-height: 115%;"><span class="apple-style-span">Ibarat bisul, maka kondisi Mesir tengah menunggu bisul itu pecah. Istilah ini diperkenalkan oleh Amin Rais pada masa reformasi dahulu, dan istilah ini beliau ulang lagi untuk Mesir ketika beliau diwawancara oleh Tvone semalam. Mesir sedang menjalani takdirnya. Negari para Nabi julukan Mesir berdasarkan sejarah besar masa lalunya. Saat ini julukannya adalah negeri pergerakan Islam, mengingat banyak gerakan Islam modern lahir dari sana. Dan kini pergerakan-pergerakan itu mendapatkan cahaya terang untuk menuntaskan misinya.</span><br />
<br />
<span class="apple-style-span">Mesir merupakan negara dengan kemampuan sumber daya terbesar di Timur Tengah. Peran Mesir dalam percaturan politik, budaya dan ekonomi bahkan menjadi soko guru penting Timur Tengah. Oleh sebab itu, apa yang kini terjadi disana, akan menjadi perhatian dunia. Saat-saat genting inilah yang menjadi masa-masa krusial bagi langkah selanjutnya dari sejarah Mesir atau bahkan negara-negara Muslim Arab.</span><br />
<br />
<span class="apple-style-span">Mari perhatikan dengan seksama. Karena dalam pergolakan Mesir ini ada hikmah yang memberikan nafas baru bagi kita yang sudah sekian lama sibuk dalam menyupayakan sebuah obsesi besar Islam. Keping-keping puzzle yang tengah kita rangkai tidak bisa mengabaikan dinamika dunia Islam, karena memang ruang lingkup perjuangan Islam tidak dibatasi oleh teritori Indonesia. Meski sejauh ini apa yang nanti terjadi di Mesir, akan menyuntikkan darah segar, harapan besar, semangat baru, bahwa perjuangan sebentar lagi sampai pada tujuannya.</span><br />
<br />
<span class="apple-style-span">Ini tulisan pembuka, dari sedemikian banyak ide yang muncul di kepala saya memperhatikan apa-apa yang terjadi di negeri Mesir. Hampir setiap malam kini saya setia mengikuti berita langsung tentang Mesir dari stasiun TV Al Jazeera. Ada banyak pertanyaan yang menggantung di benak saya tentang perjuangan dunia Islam, dan kini samar-samar saya merasa dapat temukan jawabannya melalui pergolakan Mesir.</span></span><span style="color: white; font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; font-size: x-small;"><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; line-height: 115%;"><span class="apple-style-span"><br />
</span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; line-height: 115%;"><span class="apple-style-span">by : Ali Sakti</span></span></span></div>Ekonom Rabbanihttp://www.blogger.com/profile/07017998744623330268noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4005308890254708348.post-56612130604587580532011-01-09T19:04:00.000-08:002011-02-07T20:44:07.167-08:00Mari Kuatkan Perjuangan kita<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs082.snc3/15025_1191499562447_1677123892_393084_4440400_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="200" src="http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs082.snc3/15025_1191499562447_1677123892_393084_4440400_n.jpg" width="185" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: xx-small;"><b>Imam Punarko</b>, <i>Koordinator Presnas</i></span></td></tr>
</tbody></table><!--[if !mso]> <style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:OfficeDocumentSettings> <o:AllowPNG/> </o:OfficeDocumentSettings> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:EnableOpenTypeKerning/> <w:DontFlipMirrorIndents/> <w:OverrideTableStyleHps/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style> <![endif]--> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;">"</span></i></b><b><i><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;">Sesungguhnya dalam tulisan ini setidaknya hanya sedikit yang punya waktu untuk membacanya, dan lebih sedikit lagi yang rela mendalami isinya. Oleh sebab itu, sampaikan isi tulisan semampu kita kepada rekan saudara kita pejuang ekonomi islam dimanapun kita berada, gaungkanlah visi FoSSEI dengan selayaknya, buatlah mereka mengartikan visi FoSSEI dengan sebenar-benarnya dalam kehidupan sehari-hari.</span></i></b><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;">"</span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;">Apa Kabar para pejuang ekonom Rabbani? Semoga Allah SWT menjaga kita dari setiap godaan hawa nafsu yang terus menggelayuti diri kita, nafsu sendiri merupakan godaan yang terdapat dalam tubuh kita sendiri, ia lebih berbahaya dari pada 60 setan ( al-Ghazali). Setiap masa menuntut perubahan, dan perubahan itu pasti terjadi ia merupakan keniscayaan, sesungguhnya yang tidak berubah itu hanya perubahan itu sendiri. Mari kita terus berhuznudzon pada pergerakan FoSSEI karena memang perubahan kita tergantung dari pemikiran kita sendiri, ia akan mengalami kemerosotan seandainya kita berfikir picik dan berpandangan sempit, begitu juga sebaliknya ia akan mengalami kegemilangan seandainya didalam rongga hati dan pikiran kita terbentuk pemikiran visioner, fundamental, dan religius.</span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;">Teringat kisah perjuangan yang berat ketika Rasulullah SAW menghadapi perang khandaq, bahkan ujian yang sekarang kita terima tidak bagaikan sepucuk daun dalam hutan belantara yang sangat luas. Karena memang begitulah takdir Allah SWT memberikan contoh kepada mereka yang mau berfikir, Allah SWT punya kuasa menunjukkan mukzizat pada saat itu dan memang Allah SWT telah tunjukkan namun Allah SWT punya skenario terbaik, dan seharusnya kita sebagai umat yang diutus kemudian dapat mengambil hikmah dari indahnya skenario ini untuk diterapkan dalam kehidupan kita, terutama dalam berorganisasi.</span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div><a name='more'></a><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;">Kembali kepada kisah diatas, bayangkan bagaimana saat itu kaum muslimin sedang melakukan penggalian untuk membangun parit-parit dalam menghadapi kaum musyrik. Ketika itu, kaum muslimin terhalang untuk menghancurkan sebuah batu besar ketika sedang melakukan penggalian disalah satu bagian dari parit tersebut, seluruh sahabat yang sesungguhnya sedang mengalami kelaparan yang amat sangat tidak dapat menghancurkan batu tersebut, sehingga mengadulah diantara mereka kepada Rasulullah SAW yang ketika itu turun tangan menghancurkan batu besar itu seorang diri. Ketika itu batu besar itu hancur hanya dengan beberapa kali pukulan kapak, dan menghasilkan beberapa percikan cahaya yang menyebabkan para sahabat bertanya, ya Rasulullah SAW gerangan apa yang terjadi ketika engkau menghancurkan batu tersebut terdapat cahaya yang memancar dari batu tersebut, Rasulullah SAW seketika memberikan sebuah motivasi yang sesungguhnya sangat berharga dan memberikan tenaga baru bagi para sahabatnya yang sedang dirundung permasalahan yang sangat pelik. Telah terbuka kunci-kunci persia, telah terbuka kunci-kunci romawi...(terjemah bebas) dari kisah ini sahabat yang sekedar memikirkan kemenangan diperang khandaq saja sulit, ternyata di bangun seketika sebuah paradigma bahwa islam akan berjaya kelak. Dan seketika para sahabat mendapat suntikan moril yang sungguh sangat luar biasa.</span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;">Seandainya saya selaku Presidium Nasional FoSSEI berkata bahwa FoSSEI akan menjadi organisasi yang melahirkan pemikir-pemikir ekonomi islam dibidangnya, yang akan lahir orang-orang mampu berlaku zuhud dan wara sesuai dengan porsinya, yang mampu mengaplikasikan dan mengayomi masyarakat untuk sama-sama bergerak membangun peradaban islami. Merupakan sebuah hal yang sesungguhnya suatu hal yang sulit di terima karena ana sadar bahwa ana sendiri masih dalam tingkatan belajar, namun perkataan ini adalah sebuah ungkapan yang sesungguhnya sudah dipikirkan sejak pertama kali FoSSEI berdiri.</span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;">Saya sangat yakin dengan ungkapan saya diatas, karena memang seorang pemimpin harus mampu melahirkan orang yang mampu melahirkan seorang pemimpin. Dan keyakinan itu pasti berlaku bagi setiap orang yang bersungguh-sungguh untuk mengejar visinya.</span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;">“FoSSEI akan menjadi organisasi yang melahirkan pemikir-pemikir ekonomi islam dibidangnya, yang akan lahir orang-orang mampu berlaku zuhud dan wara sesuai dengan porsinya, yang mampu mengaplikasikan dan mengayomi masyarakat untuk sama-sama bergerak membangun peradaban islami”</span></i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;">Perjuangan membutuhkan pengorbanan bagi para pengembannya, siapa yang lengah maka ia akan tertinggal jauh dibelakang terbengkalai dan terlupakan, tapi siap yang berani untuk bersungguh-sungguh maka hasilnya sudah terlihat walaupun ia sendiri sedang istirahat ketika mengumpulkan tenaga.</span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;">Hari ini kita sama-sama membantu kerja dakwah ini dengan bijaksana dan arief, belajar berfikir positif untuk membantu saudara kita yang tertinggal, yang sedang mencoba mengejar, dan yang sudah mendahului. Hari ini kita belajar untuk tidak mempedulikan posisi kita saat ini, ketika kita sadar di belakang maka kita berusaha untuk kedepan dan yang didepan mencoba melihat kebelakang. Maka, permudahlah dan jangan mempersulit, itu kaidah yang dikatakan baginda nabi Muhammad SAW. Jangan membanggakan teori yang sesungguhnya sulit diterapkan dalam kehidupan saat ini, tetapi kerjakanlah aplikasi yang sudah dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Jangan membiasakan diri dalam perdebatan apalagi dengan saudara yang lebih tua. Karena sesungguhnya perdebatan dapat menghancurkan fitrah kita sebagai seorang pejuang dakwah, sedangkan dengan berdebat dengan orang yang lebih tua dapat menutupi sejarah yang seharusnya kita pelajari.</span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;">Sesungguhnya dalam tulisan ini setidaknya hanya sedikit yang punya waktu untuk membacanya, dan lebih sedikit lagi yang rela mendalami isinya. Oleh sebab itu, sampaikan isi tulisan semampu kita kepada rekan saudara kita pejuang ekonomi islam dimanapun kita berada, gaungkanlah visi FoSSEI dengan selayaknya, buatlah mereka mengartikan visi FoSSEI dengan sebenar-benarnya dalam kehidupan sehari-hari.</span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;">Ketika Rasulullah SAW akan menerima rintangan dakwah yang maha dakhsyat, maka Allah SWT menyiapkan sumber daya yang kuat untuk menerimanya, Rasullulah SAW menerima wahyu surah Al-Muzzammil dan setelah surat Al-Muddasir ( silahkan perdalam isinya). sesungguhnya isra mi’raj merupakan sebuah hal yang meruntuhkan dakwah Rasulullah SAW ketika itu, namun ternyata tidak, ada sosok Abu bakar yang tetap yakin ditengah terpaan pemikiran logika dasar, hingga beliau diberi gelar as-sidiq. Dan lagi-lagi dakwah memiliki pembelanya masing-masing walaupun orang-orang mencoba memendamnya. Dan akhirnya terbukti, perintah shalat telah memberikan kekuatan maha dahsyat yang menghancurkan kedzaliman lata dan uzza yang telah tertanam dalam diri para pemikir quraisy. </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;">Saudaraku, sesungguhnya keadaan FoSSEI hari ini dengan segala kekurangannya merupakan bagian dari persiapan menuju organisasi yang siap membangun bangunan ekonomi islam dimasa yang akan datang, yang sesungguhnya telah dibangun oleh orang-orang terdahulu. Pernahkan anda dengar perdebatan mengenai isi kitab ihya ulumuddin. Dalam kitab yang terkenal hingga saat ini mengingat kitab tersebut yang begitu komprehensif, fundamental, dan terstruktur rapi tersebut. Perdebatan itu terkait dengan mengapa dalam kitab tersebut tidak membahas tentang Bab perang, padahal pada saat itu islam sedang menghadapi perang yang dikenal sepanjang masa yang disebut perang salib. Dan sudah seyogyanya seorang ulama merupakan penyulut awal dalam setiap tulisannya untuk memperkuat kaum muslimin. Menurut beberapa pengkaji kitab tersebut menyatakan bahwa al-ghazali dalam kitabnya sesungguhnya membangun kaum muslimin untuk siap memenangkan perang salib, dan terbukti tidak lama setelah itu tentara muslim mendapatkan momentum kemenangan yang fenomenal.</span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;">Sehingga dari kisah-kisah diatas sesungguhnya kita harus siap dahulu membangun ruhiyah diri kita agar nantinya kita siap untuk mengemban amanah kemenangan ini ketika ekonomi islam telah jaya. Mungkin, mulailah saat ini dengan hal-hal yang lebih mendasar, terbiasa, dan berkarakter. marilah membangun kebiasaan shalat secara tepat waktu hari ini, seandainya anda lelaki maka mulailah untuk membiasakan diri untuk selalu shalat berjamaah. Kemudian biasakanlah untuk tidak memperdulikan harta anda, infakkanlah semampu anda setiap hari misalnya 1000 atau 2000. Hindarilah mendengki karena mendengki merupakan kedzaliman yang mencelakakan diri sendiri, jangan lupa mulailah untuk ikhlas, karena sesungguhnya jika anda tidak ikhlas maka kesia-siaan yang akan di terima, pernah dengan kisah 3 golongan yang paling pertama di hisab Allah SWT, mereka merupakan pejuang di dunia yang dimata manusia begitu mulia yaitu para mujahid, ulama, dan dermawan, dan ternyata mereka masuk neraka lebih awal (naudzubillah) dikarenakan mereka menduakan Allah SWT dengan mengharapkan perhatian manusia. Ini merupakan kebiasaan yang disarankan, kapasitas seseorang berbeda-beda, hanya saja kapasitas seseorang sesunggunya tidak terbatas, diri kitalah yang membatasinya.</span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;">Jazakallah atas perjuangan anda, luruskanlah niat anda hari ini untuk Allah SWT bukan untuk manusia, sesungguhnya saya mengharapkan pengingatan dari anda semua hari ini kepada diri saya yang sesungguhnya memiliki banyak kekurangan. Dan satu hal lagi keluhan yang masih banyak terdengar di antara para pejuang dakwah ekonomi islam hari ini, seperti merasa sendiri, merasa tidak dipedulikan, dan merasa tersingkirkan. Ketiga hal ini sesungguhnya membutuhkan perhatian positif dari diri kita, seandainya anda merasa sendiri maka anda harus yakin bahwa Allah SWT menginginkan anda sebagai pionir perjuangan sehingga hasil dari perjuangan itu adalah milik anda, seperti Abu Bakar yang kepionirannya membuat timbangan pahalanya seharga pahala seluruh mahluk bumi dan lebih berat lagi. Merasa tidak dipedulikan makan anda diminta untuk lebih peduli kepada orang lain, teringat kaidah sederhana ketika anda memberi sesungguhnya anda menerima. Dan terakhir merasa tersingkir merupakan keadaan yang biasa sering kita dengar, maka saya ingatkan tidak ada yang mampu menyingkirkan diri kita kecuali Allah SWT dan diri kita sendiri, maka buatlah diri kita terus berada dalam jalur perjuangan dakwah ini. </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><i><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;">Al Haqqu min rabbika fala takunanna minal mumtarin</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;">. Wassalamualaikum Wr Wb.</span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;">by <b>Imam Punarko</b></span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;">Koordinator Presidium Nasional 2010-2012 </span></b><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;"> </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div>Ekonom Rabbanihttp://www.blogger.com/profile/07017998744623330268noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4005308890254708348.post-79349962841174684182011-01-09T15:37:00.000-08:002011-01-09T16:11:19.469-08:00Ketika Hutang Menjadi Gaya Hidup<div class="separator" style="clear: both; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><a href="http://azmiftah.files.wordpress.com/2010/08/399981.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="236" src="http://azmiftah.files.wordpress.com/2010/08/399981.jpg" width="320" /></a></span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></div><blockquote style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> "Saya rasa tidak ada yang bisa memprediksi kapan negara bisa melunasi utangnya jika tidak ada tindakan untuk mengurangi mental berhutang. Bayar besar, utang juga besar. Sampai tujuh turunan saya-pun kalau kondisi seperti ini terus berlangsung, negara tidak akan bisa melunasi utangnya," ungkap Ketua Koalisi Anti Utang Dani Setiawan ketika dihubungi <b>detikFinance</b>, Minggu (9/1/2011).</span></div></blockquote><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b><span lang="EN-US">Ketika Hutang Menjadi Gaya Hidup</span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US" style="color: black;">Semakin lumrah saja hidup dengan kredit atau hutang. Semakin mudah kita bisa berutang, semakin modern hidup kita. Bahkan negara, agaknya mengamini gaya hidup seperti ini. Diantara fenomena negeri ini rasanya sudah "aneh" bila tidak memiliki rumah bagus, mobil bagus, perabotan dan peralatan rumah yang bagus. </span><span lang="EN-US">Baiklah untuk saat ini saya tidak mengajak anda berfikir keras bagaimana cara negara melunasi hutangnya kelak. Saya lebih tertarik membahas penyebab "terbiasanya" budaya berhutang, mengapa seseorang bisa membeli barang mewah dengan begitu mudah, </span><span lang="EN-US">padahal sehari-harinya hidup miskin, karena penghasilannya setiap bulan habis untuk membayar berbagai cicilan yang seakan tidak pernah lunas. </span></span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"></span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">Dari sekian banyak penyebab, saya rasa salah satu jawabannya adalah berkat si kartu ‘ajaib’ alias kartu kredit. Kemudahan untuk memiliki kartu kredit membuat fungsi kartu plastik itu berubah, dari alat pembayaran sementara menjadi fasilitas untuk berutang. Di lobi-lobi pusat perbelanjaan, bank penerbit kartu kredit rajin menggelar gerai, menawarkan kartu kredit dengan berbagai iming-iming menggoda. Dengan syarat yang relatif ringan, rasanya hampir semua orang kini bisa punya kartu kredit. Bahkan, kartu platinum yang dulu hanya diberikan kepada kalangan tertentu, kini ditawarkan secara bebas.</span></span><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">Memang menggoda punya tas bermerek atau sepatu rancangan eksklusif desainer. Selain hati puas, juga muncul rasa pede, karena rasanya semua mata memandang kagum. Atau, bila ingin hangout di tempat-tempat gaul terbaru, rasanya kurang gaya kalau tidak nongkrong di kafe atau resto yang sedang menjadi buah bibir. Memuaskan diri demi tuntutan gaya hidup masa kini, rasanya memang tidak akan ada habisnya. Berbagai benda fashion, gadget, hingga otomotif, siap menggoda iman semua orang. Setengah sadar, kita pun merogoh kocek lagi hanya demi gengsi sesaat itu. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US" style="color: black;">Inilah Bukti paling kongkrit gaya hidup konsumtif. Ironis, setiap bayi Indonesia yang terlahir menanggung beban utang, sementara gaya hidup masyarakatnya masih terus menikmati utang luar negeri. ini kita lihat pada serangan besar-besaran promosi kartu kredit (<i>credit card</i>), belum lagi iming-iming discount dan kemudahan yang ditawarkannya membutakan hati orang yang tidak cerdas pola konsumsinya. Negeri kita menjadi salah satu target paling empuk para penjaja bisnis kartu kredit ini.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">Pertanyaan selanjutnya, mengapa orang-orang yang berpenghasilan menengah ke bawah ikut-ikutan membeli barang-barang mewah tersebut? Jawabannya, beberapa tahun belakangan ini yang dibangun oleh pemerintah adalah karakter masyarakat yang materialistis. Menjamurnya pusat perbelanjaan, kafe, dan tempat hiburan, membuat orang jadi konsumtif. Begitu pula perlakuan orang-orang yang terlibat di dalamnya. Sebagai contoh para <i>sales promotion girl</i> (SPG), hanya akan menawarkan produk mereka kepada orang-orang yang penampilannya keren, dan memandang sepi orang-orang yang penampilannya biasa-biasa saja. Contoh lainnya, Kalau kita masuk ke butik mewah dengan dandanan seadanya, bisa jadi pramuniaga akan melemparkan pandangan meremehkan, bahkan penuh curiga. Sebaliknya, kalau kita masuk ke pusat perbelanjaan dengan mengendarai mobil mewah, biasanya petugas parkir akan segera mencarikan tempat parkir yang strategis di dekat pintu masuk. Begitulah, orang kaya atau kalangan elite, sepertinya memang dianggap layak mendapatkan perlakuan istimewa. Tak heran jika orang berlomba-lomba agar bisa masuk kekalangan tersebut, atau –paling tidak– terlihat demikian. Hal-hal seperti inilah yang membuat orang ingin punya image bagus, agar mereka lebih dihargai.</span><span lang="EN-US" style="color: black;"> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US" style="color: black;"></span></span></div><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">“Zaman sekarang, apa, sih, yang tidak bisa dimiliki? Asal berani nyicil, barang apa pun bisa dibawa pulang.” Begitu kira-kira ungkapan si pengguna kartu kredit. Belakangan ini bahkan mulai bertaburan tawaran berbagai kredit barang dengan bunga nol persen atau dengan cicilan ringan. Siapa pula yang tak tergiur? “Ya, kalau bukan lewat kredit, rasanya agak mustahil bisa memiliki barang-barang yang selama ini hanya bisa mampir dalam mimpi.” Kilah si pengkredit, “Mau menabung dulu, pasti terlalu lama, dan barangnya sudah keburu <i>out of date</i> atau harganya sudah naik.” Sayangnya, kita jadi sering lupa mengukur kemampuan, hingga akhirnya terlilit utang.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">Bagi mereka yang mampu, tentunya tak ada masalah dengan pelunasan barang-barang yang telah didapatkan melalui kartu kredit. Namun, mereka yang dengan gaji pas-pasan ada kemungkinan gaya hidup seperti tersebut di atas disebabkan oleh keadaan psikologis seseorang. Mereks bisa jadi dalam keadaan depresi, sedih, atau kecewa. Keadaan hidup yang sulit seperti sekarang ini membuat orang merasa perlu menghibur diri, atau sesekali ingin juga merasakan gaya hidup mewah. Misalnya, karena pernah ditraktir teman di sebuah restoran mewah, ia lalu berpikir, “Wah, ternyata enak juga, ya, jadi orang kaya.” Eh, akhirnya malah keterusan. Mereka sering kali pandai memanipulasi alasan, sehingga kebutuhan untuk memiliki suatu barang menjadi masuk akal.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">Memang sifat hedonisme tidak mengenal batas usia, tidak mengenal juga strata hidup . Namun, biasanya yang rentan terhadap perilaku seperti ini adalah mereka yang pribadinya tidak matang dan tidak sanggup untuk mengkontrol diri. Dalam keadaan seperti ini, prioritas dalam menggunakan uang pun ikut terpengaruh. Uang yang seharusnya untuk membayar cicilan rumah, malah dibelanjakan untuk hal-hal yang tidak urgent.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">Sebagai contoh, Kebiasaan untuk berbelanja tanpa adanya kontrol yang ketat dan berburu barang sale membuat seseorang terjebak dalam pola belanja gila-gilaan. Obsesi berbelanja itu bukan timbul karena mereka membutuhkan benda-benda yang mereka beli, melainkan karena ingin dihargai dan diakui. Kalau mereka menyebut itu sebagai rasa bahagia, itu hanyalah kebahagiaan sesaat. Karena, kebahagiaan memiliki makna yang dalam. Bagaimana bisa bahagia, kalau kita membohongi diri sendiri dan orang lain, serta dikejar-kejar utang.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">Inilah suatu penyimpangan kebiasaan. Ada pergeseran kebiasaan yang tidak produktif, yaitu membangun kebiasaan yang tidak ada gunanya, hanya supaya dikagumi orang. Jika digali lebih jauh, bisa jadi ada unsur tidak percaya diri yang menjadi faktor penyebab terjadinya perilaku tersebut. Kalau barang mewah yang melekat di tubuh itu satu per satu dilepaskan, orang yang bersangkutan akan merasa tidak nyaman lagi.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">Lalu, dari mana kita tahu bahwa kita sudah terjerat kemewahan? Jawabannya adalah jika utang kita sudah bertumpuk dan menjadi gaya hidup, sehingga porsi uang untuk membeli barang kebutuhan pokok jadi berantakan. Hidup pun jadi tidak seimbang. Porsi makanan dan vitamin dikurangi, hanya demi memenuhi tuntutan gaya. Bahkan, mereka yang sudah nekat menarik uang tunai lewat kartu kredit, sudah masuk tahap ‘kanker’ (kantong kering), sehingga harus ‘dikemote-rapi’ habis-habisan.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">By <b>Farizal</b></span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"><b> </b></span></span></div>Ekonom Rabbanihttp://www.blogger.com/profile/07017998744623330268noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4005308890254708348.post-65110270615932516332011-01-09T06:17:00.000-08:002011-01-09T16:11:10.133-08:00Saat Idealisme Itu Dikenakan<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://tt.web.id/pix/f793ab570f2c_7AD3/idealist.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="200" src="http://tt.web.id/pix/f793ab570f2c_7AD3/idealist.jpg" width="153" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>saat idealisme itu dikenakan</i></td></tr>
</tbody></table><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Pernah bertanya pada diri atau mungkin siapa saja yang anda kenal; <i><b>sejauh mana idealisme yang dimiliki mempengaruhi atau bahkan membentuk jalan hidup?</b></i> Pertanyaan selanjutnya yang mungkin lebih dalam; <i><b>keputusan-keputusan hidup penting apa saja yang anda sudah sandarkan pada sebuah idealisme?</b></i> atau selanjutnya sampai pada pertanyaan yang lebih mendasar; <i><b>idealisme seperti apa yang layak mempengaruhi atau membentuk jalan hidup seseorang?</b></i><br />
<br />
Diskursus seperti ini menarik saya fikirkan, karena baru saja seorang kolega dikantor atau lebih tepatnya salah-satu atasan saya, memberikan contoh yang begitu mendalam pada kami semua di kantor. Beliau mengambil keputusan yang begitu “asing” dalam karir kerjanya, yaitu pensiun dini. Padahal sepengetahuan saya beliau merupakan salah satu pegawai terbaik yang dimiliki institusi tempat kami bekerja. Beliau dengan ringan menyampaikan alasan bahwa seorang wanita sepatutnya tidak keluar rumah tanpa mahramnya kecuali dalam keadaan yang mendesak. Dan beliau berargumen bahwa wanita tidak wajib mencari nafkah, sehingga sepatutnya wanita memaksimalkan perannya sebagai seorang istri yang mengambil posisi dan fungsi yang tidak diisi oleh suami di rumah.</div><a name='more'></a><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Beliau meninggalkan jabatan yang cukup tinggi termasuk semua peluang yang cukup terbuka bagi jabatan yang lebih tinggi. Disamping pastinya beliau meninggalkan sumber penghasilan yang tergolong tidak rendah. Namun idealisme mendominasi diri beliau, sehingga keputusan diatas akhirnya Allah izinkan terjadi. betul-betul keputusan yang “asing”. Tentu saja asing dilingkungan atau situasi masyarakat akhir zaman seperti ini, namun itu menjadi keputusan yang sangat patut, jika parameter-parameter Islam dijadikan cermin bersikap. Semoga kemuliaan dan keberkahan Allah SWT sampai pada beliau atas keputusan yang berniat mulia ini.</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Nah, kini pertanyaannya sampai pada kita, saya dan anda, sejauh mana idealisme sudah mewarnai hidup kita. Keputusan-keputusan penting dari hidup apa saja yang telah kita ambil berdasarkan idealisme? Dan apa idealisme yang kita jadikan pegangan? Saya sendiri tidak memiliki pilihan lain kecuali mengambil Islam sebagai idealisme hidup dan kehidupan. Dengan Islam, keputusan konsumsi, memperlakukan harta, gaya hidup, prioritas hidup dan lain sebagainya menjadi jelas arahnya kemana.</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Ada beberapa kawan, mahasiswa dan beberapa orang yang saya kenal mengambil keputusan-keputusan hidup yang memberikan ketauladanan idealisme Islam. Ada yang keluar dari tempat kerja karena kerjanya tidak sesuai dengan syariah, tidak pernah mengambil kredit atau bahkan <i>soft loan </i>kantor karena tidak mau berhutang. Dengan alasan yang sama ada yang tidak pernah mau menggunakan kartu kredit bank. Ada yang tidak mau membeli asuransi karena yakin Allah akan selalu menjaga dirinya, musibah dipandang sebagai sebentuk anugerah lain karena menggugurkan dosa, dan musibah tidak akan sampai pada seseorang yang tidak mampu menanggungnya. Sehingga dari pada beli premi asuransi lebih baik gunakan dananya untuk mereka yang lebih membutuhkan. Masih banyak lagi idealisme-idealisme semisal ini mewarnai hidup mereka yang mencoba menjadi mulia di mata Tuhan. Semoga semakin banyak tauladan lain, sehingga idealisme Islam hidup kembali menjadi amal, menjadi kebiasaan, menjadi budaya, dan akhirnya menjadi peradaban!</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">by <b>Ali Sakti </b></div>Ekonom Rabbanihttp://www.blogger.com/profile/07017998744623330268noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4005308890254708348.post-16995668648596909952010-12-23T01:36:00.000-08:002011-01-09T16:10:53.538-08:00(e-book) Buku Panduan Manajemen KSEI<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs397.snc3/24133_1368371857099_1465780163_30942328_2655227_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs397.snc3/24133_1368371857099_1465780163_30942328_2655227_n.jpg" width="281" /></a></div><br />
<div style="text-align: center;">Berminat? Silahkan klik Link berikut (full-gratis)</div><div style="text-align: center;"><a href="http://www.martview.com/book_detail.php?book=e4c9bd72-0e22-11e0-bcd4-0024e8403c55">Download Buku Panduan Manajemen KSEI 2 magazine</a><br />
<div style="text-align: left;"><br />
</div><a name='more'></a><b></b><br />
<div style="text-align: left;"><b>Petunjuk :</b> </div><div style="text-align: left;"><span data-jsid="text"><i>Pertama</i>, download software martview (untuk tampilan)<br />
<i>Kedua</i>, open Martview kemudian klik button download e-book dari software<br />
<i>Ketiga</i>, klik search, lalu tuliskan "buku", pada langkah ini file Buku Panduan Manajemen KSEI biasanya sudah ditemukan.<br />
<span class="text_exposed_show"> </span></span></div><div style="text-align: left;"><span data-jsid="text"><span class="text_exposed_show">Kelebihan, good looking..:)<br />
<br />
Kelemahan, file agak berat:<br />
Martview sekitar 27 mb<br />
Buku Panduan Manajemen KSEI sekitar 58 mb<br />
<br />
rekomendasi :<br />
-download file pada kecepatan koneksi 100kbps</span></span> </div></div>Ekonom Rabbanihttp://www.blogger.com/profile/07017998744623330268noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4005308890254708348.post-663182303859630622010-12-16T19:43:00.000-08:002010-12-17T20:29:18.254-08:00Picture of The Day<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://farm6.static.flickr.com/5009/5266406828_724a0efbaa_b.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="355" src="http://farm6.static.flickr.com/5009/5266406828_724a0efbaa_b.jpg" width="400" /></a></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;"><b> </b></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><b style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> <span style="font-size: small;">"</span></b></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-size: small;"><i>Kaki kami tetap berpijak dengan mantap di bumi dan kami sadar harus bekerja keras untuk menggapai visi dari langit, lalu menebarkannya ke bumi</i>"</span><span style="font-size: small;"><b style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> </b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">MENITI JALAN EKONOM RABBANI</b></span><br />
<br />
<div style="text-align: left;"></div><a name='more'></a><br />
<br />
<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;"><i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-style: normal;">Empat cara pulang bagi Pemimpin dari Medan Perjuangan.</span></i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"></span></div><div></div><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"></div><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;"><i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-style: normal;">Dia pulang dengan kepala tegak, membawa hasil perjuangan.</span></i></div><div style="text-align: left;"></div><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"></div><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;"><i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-style: normal;">Dia pulang dengan kepala tegak, tapi tangan dibelenggu musuh untuk calon penghuni tungku, atau lebih dari itu, riwayatnya akan menjadi pupuk penyubur tanah Perjuangan bagi para Mujahidin seterusnya.</span></i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"></span></div><div style="text-align: left;"></div><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"></div><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;"><i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-style: normal;">Dia pulang. Tapi yang pulang hanya namanya. Jasadnya sudah tinggal di Medan Jihad. Sebenarnya, di samping namanya, juga turut pulang ruh-nya yang hidup dan menghidupkan ruh umat sampai tahun berganti musim, serta mengilhami para pemimpin yang akan tinggal di belakangnya.</span></i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"></span></div><div style="text-align: left;"></div><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"></div><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;"><i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-style: normal;">Dia pulang dengan tangan ke atas, kepalanya terkulai, hatinya menyerah kecut kepada musuh yang memusuhi Allah dan Rasul. Yang pulang itu jasadnya, yang satu kali juga akan hancur. Nyawanya mematikan ruh umat buat zaman yang panjang. </span></i></div><div style="text-align: left;"></div><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"></div><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;"><i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-style: normal;">Entah pabila umat itu akan bangkit kembali, mungkin akan diatur (diganti) oleh Ilahi dengan umat yang lain, yang lebih baik nanti. Ia "Pemimpin" dengan tanda kutip.</span></i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"></span></div><div style="text-align: left;"></div><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"></div><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;"><i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-style: normal;">Adakalanya ada nakhoda berpirau melawan arus. Tapi berpantang ia bertukar haluan, berbalik arah.</span></i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"></span></div><div style="text-align: left;"></div><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;"><br />
</div><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;"><i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-style: normal;">Ia belum pulang.</span></i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"></span></div><div style="text-align: left;"></div><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"></div><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;"><br />
</div><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;"><b><i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-style: normal;">Mohamad Natsir</span></i></b></div><div style="text-align: left;"></div><div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-style: normal;">Medan Djihad, 24 Agustus 1961 M/ Maulid 1381 H</span></div><br />
</div>Ekonom Rabbanihttp://www.blogger.com/profile/07017998744623330268noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4005308890254708348.post-62413968519244343262010-12-15T13:43:00.000-08:002010-12-15T15:10:58.600-08:00Kupinang Engkau (Seri Ekonomi Syariah)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeRkYW-7pxr76g17elG96JYE94HiNkLtlQnlTpC-LRfTp35gppITYSRaEkuMWoQdZmtfR4QV-7WNiMqv3B1KdKwATnd7ns1nJE3htuVl32zWQ3LLMrEZVWkEtFt2mQ-iJtr30I-vKHUW0p/s1600/ijabzz.bmp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="278" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeRkYW-7pxr76g17elG96JYE94HiNkLtlQnlTpC-LRfTp35gppITYSRaEkuMWoQdZmtfR4QV-7WNiMqv3B1KdKwATnd7ns1nJE3htuVl32zWQ3LLMrEZVWkEtFt2mQ-iJtr30I-vKHUW0p/s400/ijabzz.bmp" width="400" /></a></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Terinspirasi dari lagu Kupinang Engkau (Gradasi), pada aksi damai Kampanye Nasional lalu seorang "oknum" (maaf) mengubah liriknya untuk digunakan sebagai kepentingan jingle kampanye nasional, berikut rangkaian liriknya... :) </div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><i><b>Kupinang Engkau <span style="color: red;">tanpa bunga</span><br />
Kokoh dan suci <span style="color: red;">transaksi kita</span><br />
Kutambatkan hati <span style="color: red;">dengan syariah</span><br />
Arungi bersama <span style="color: red;">gapai barokah</span></b></i></div><div style="color: red;"><i><b><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> </span></b></i></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><i><b>Jika <span style="color: red;">godaan bunga menyapa</span><br />
Tegar dan sabarlah tawakal pada-Nya<br />
Jika <span style="color: red;">dapatkan rizki berlimpah</span><br />
Ingatlah tuk selalu syukur pada-Nya</b></i></div><i><b><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> </span></b></i><br />
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><i><b>Hadapi gelombang <span style="color: red;">kemiskinan</span><br />
<span style="color: red;">Ikhtiar</span> tegar tawakal<br />
Arungi samudera kehidupan<br />
Ingatlah <span style="color: red;">pada sesama</span></b></i><br />
<br />
<i style="color: black;">*) memohon maaf sebelumnya kepada Gradasi, semoga Allah berikan pahala sebesar-besarnya.</i><i><b><span style="color: red;"><br />
</span></b></i></div>Ekonom Rabbanihttp://www.blogger.com/profile/07017998744623330268noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4005308890254708348.post-37717875348035145582010-12-13T22:55:00.000-08:002010-12-15T15:13:34.630-08:00Membangun Komitmen Dakwah Ekonomi Islam<div align="center" class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://fc04.deviantart.net/fs70/i/2010/170/6/b/Dua_generasi_siap_mbgun_negri_by_sayurummi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="http://fc04.deviantart.net/fs70/i/2010/170/6/b/Dua_generasi_siap_mbgun_negri_by_sayurummi.jpg" width="400" /></a></div><br />
<b><i><span style="font-family: "Gill Sans MT","sans-serif";">Dan persiapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).</span></i></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;"><b><span style="font-family: "Gill Sans MT","sans-serif";">(Al Anfaal: 60)</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: center; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; text-indent: 36pt; unicode-bidi: embed;"></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Pengangguran, penimbunan barang, jeratan-jeratan hutang, krisis dunia yang terus berulang-ulang, merupakan sebagian kecil dari bencana-bencana ekonomi dunia yang ditimbulkan oleh ekonomi kapitalis. Terjadinya kemiskinan yang semakin meluas di negara dunia ketiga dan ekploitasi ekonomi dari sekelompok negara maju terhadap negara-negara berkembang telah menciptakan penjajahan gaya baru. Kekacauan terjadi, tidak hanya dalam bentuk ekonomi, tetapi telah meluas menyentuh pada wilayah hukum, sosial budaya, bahkan kancah pertarungan politik. Kriminalitas dan konflik-konflik sosial menjadi peristiwa keseharian yang menunjukkan ketimpangan sosio-ekonomi, sehingga yang terlihat adalah instabilitas, dimana kemajuan tidak bermakna kesejahteraan.</span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"> Beberapa pakar ekonomi pun memprediksikan sebuah krisis yang maha dahsyat yang akan terjadi. </span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
<a name='more'></a></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Keyakinan kita sebagai Mujahid Ekonomi Islam, akan kerapuhan dan bobroknya sitem ekonomi kapitalis menjadi sebuah keniscayaan bangkitnya sistem ekonomi Islam. Keyakinan kita, –cepat atau lambat– segera runtuhnya ekonomi kapitalis, memacu semangat kita untuk terus menerus mempelajari ilmu ekonomi yang pernah mensejahterakan manusia dengan instrument zakatnya. Tapi yang jadi pertanyaan, sejauh manakah komitmen kita terhadap bagian dari solusi itu? Apakah hanya karena 'aji mumpung' perkembangan yang cukup pesat dari ekonomi Islam? Apakah hanya karena 'pragmatisme bin opportunis' dari kondisi perekonomian yang 'mendukung'? Mengingat kuliah di jaman sekarang ini membutuhkan biaya yang sangat besar. Sehingga selepas keluar dari perguruan tinggi, yang ada dalam benak kita adalah ingin secepatnya mendapat hasil atau gaji besar, agar uang kuliah cepat kembali.</span></div><br />
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Dari ayat yang tercantum di atas, bahwa <i>"Dan persiapkanlah untuk menghadapi mereka <b>kekuatan apa saja</b> yang kamu sanggupi…"</i> ALLAH memberikan 'instruksi' kepada kita untuk melakukan totalitas (<i>tajarrud</i>) dalam memerangi kebatilan. Totalitas bukan dalam perngertian salah kaprah bahwa kita </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">harus meninggalkan semuanya untuk dakwah</span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"> (<i>amar ma'ruf nahi munkar</i>), namun totalitas dalam arti sebenar-benarnya totalitas yaitu kita gunakan semua yang kita miliki demi kejayaan dakwah. Harta benda, pekerjaan, waktu, tenaga, dll yang kita miliki bukan penghalang dakwah tapi justru bisa menjadi pendukung dakwah, apapun dan bagaimanapun kondisi kita.</span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Sebagai Mujahid Ekonomi Islam yang memiliki slogan </span><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Ekonom Rabbani</span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">' mencirikan bahwa pergerakan </span><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">FoSSEI</span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"> adalah pergerakan dengan semangat yang membara, idealis dan kritis</span><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"> yang berlandaskan Al Quran dan Sunnah</span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">. Kata "Ekonom </span><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Rabbani</span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">" mencirikan bahwa </span><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">keshalehan</span><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">yang </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">memiliki masa depan yang fokus pada bidang ekonomi yang dapat ’<i>survive'</i> bahkan <i>'leading</i>'. Titik sentral yang bersumber pada penyiapan SDM yang tangguh, berwawasan global tapi tetap idealis dan kritis. </span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Dengan slogan seperti itu, seharusnya sudah ada output-output yang dihasilkan dalam perkembangan ekonomi Islam. Tidak hanya sekedar pemenuhan SDM yang terjun langsung ke industri, tidak hanya juga menjadi ahli/dosen di perguruan tinggi. Meskipun baik namun lebih dari itu, bahwa kerusakan yang telah merajalela akibat sistem yang tidak mendukung dapat digantikan dengan sistem yang penuh dengan nilai-nilai ilahiyah. </span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">FoSSEI </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">dengan slogannya yang jelas dan menyeluruh sudah seharusnya mempersiapkan kader-kadernya, tidak hanya faham terhadap ekonomi Islam, tapi lebih dari itu yaitu menumbuhkan komitmen agar kader-kadernya mampu melakukan dakwah ekonomi Islam. Dengan segenap "…<b><i>kekuatan apa saja</i></b><i> yang kamu sanggupi…"</i> mampu berperan, tidak hanya dalam tuntutan dakwah ekonomi Islam yang <i>'survive'</i> tetapi juga harus '<i>leading</i>'. <i>Leading</i>, tidak hanya dalam perlombaan-perlombaan semacam temilnas, LKTEI, lomba debat, dsb. tapi terdepan dalam menghadapi <i>qadayatul ummat</i>, khususnya di bidang ekonomi. Artinya, seorang kader </span><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">FoSSEI</span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">, memiliki kemampuan untuk menjadi pilar kebangkitan ekonomi Islam dan pengibar panji-panjinya.</span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Bukan hanya sekedar 'urgensi' yang biasanya kader hanya akan semangat ketika di awal-awal saja, setelah itu kembali menurun. Akan tetapi jauh dari itu adalah komitmen dakwah, khususnya di bidang ekonomi. Dakwah Ekonomi Islam yang dirasa tidak menjadi beban para pemanggulnya. Beban ketika keadaan ekonomi sedang sulit, beban ketika sedang tidak sehat, beban ketika segala sesuatu tidak sesuai rencana, bahkan beban ketika waktu telalu sulit untuk disisihkan karena bentrok dengan tugas kuliah, atau kesibukan sehar-hari lainnya. </span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><i><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. mereka Itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat, (Ali Imran: 104-105)</span></i></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Tidak ada yang terlewat. Mulai dari bangun tidur sampai tertidur kembali menjadi aktifitas dakwah. Bahkan (kalau bisa) tidurnya seorang kader pun menjadi aktifitas dakwah. Karena, masih banyak orang-orang diluar sana yang belum 'tercerahkan' dengan indahnya ekonomi Islam. Padahal di lain sisi para pengusung ekonomi kapitalis mengorbankan waktu tidurnya untuk terus menyebarkan ke-kapitalisme-an mereka. <i>Wallahu'alam</i>.</span><span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";"></span></div><br />
<span lang="IN" style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif";">Farizal AlBoncelli</span>Ekonom Rabbanihttp://www.blogger.com/profile/07017998744623330268noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4005308890254708348.post-70022901181684216662010-12-13T21:11:00.000-08:002011-01-09T06:28:59.614-08:00Mahasiswa dan Revolusi Ekonomi<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="direction: ltr; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: left; unicode-bidi: embed;"></div><div class="MsoNormal" dir="LTR" style="color: black; direction: ltr; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; text-indent: 0.5in; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><a href="http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash1/hs243.ash1/17067_1213065972601_1407347636_30588807_3093539_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash1/hs243.ash1/17067_1213065972601_1407347636_30588807_3093539_n.jpg" width="125" /></a><b>"<i><span lang="ES">Dari sederetan peristiwa-peristiwa keterlibatan mahasiswa sudah tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa mahasiswa memang mampu mengambil peran penting dalam sejarah perjuangan bangsa ini. Mahasiswa dengan semangat idealismenya dan hati nurani yang menjadi pedoman pergerakannya masih berkomitmen dalam mengambil peran terhadap berbagai permasalahan bangsa ini."</span></i></b></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">Kita, mahasiswa adalah generasi muda yang dikenal memiliki semangat, penuh dedikasi, enerjik, cerdas dan sudah barang tentu berilmu. Sebab kita digodok di sebuah tempat yang bernama kampus. Terlebih apabila kita tengok sedikit perjuangan bangsa ini, tidak terlepas dari peran serta dari sosok yang bernama mahasiswa. </div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">Di tahun 1928, Ada sosok seperti Wahidin Sudiro Husodo, seorang mahasiswa Stovia, Jakarta. Bersama rekan-rekannya, dia bisa menghimpun banyak pemuda dan lahirlah Sumpah Pemuda, yang bisa mengikat komponen bangsa untuk bersatu, di bawah bayang-bayang penjajahan Belanda.</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: left; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">Setelah itu, lahirlah sosok Bung Hatta dan Sutan Syahrir, dengan kumpulan Pelajar Indonesia-nya di negeri Belanda, memberi semangat kepada pemuda lain, untuk lepas dari kungkungan penjajah. Dan dengan pemikiran-pemikirannya memberi kontribusi besar dalam rangka kelahiran sebuah negeri bernama Indonesia.<br />
<a name='more'></a></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">Selanjutnya Adam Malik dan kawan-kawan, dengan semangat membaranya, mendorong agar kaum tua seperti Sukarno dan lainnya cepat-cepat memproklamirkan kemerdekaan, selepas Hiroshima dan Nagasaki dibom. Jangan tunggu waktu lebih lama lagi, katanya. Karena semangatnya aksi penculikan pun terjadi. Ingat kasus Rengasdengklok? <span lang="ES">Dan atas dorongan sosok-sosok muda itu, proklamasi dibacakan, di Pegangsaan Timur 56 Jakarta.</span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span lang="ES">Di tahun 1966, ketika pemerintahan Bung Karno sedang tidak menentu, tampillah sosok-sosok mahasiswa, seperti Arif Rahman Hakim, Cosmas Batubara, Abdul Gafur. Mereka memberikan semangat kepada rakyat agar melaksanakan TRITURA yang melahirkan orde baru</span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span lang="ES">Tak hanya itu, ketika di tahun 1974, di saat pemerintahan orde baru memberikan kebijakan yang kurang sesuai dengan kebanyakan rakyat, Hariman Siregar dan kawan-kawan juga turun ke jalan. Dan meletuslah peristiwa MALARI.</span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span lang="ES">Terakhir dan masih hangat dalam benak kita, di tahun 1998, kita menyaksikan bagaimana peranan mahasiswa mendobrak kebekuan politik Suharto. Terjadilah apa yang dinamakan reformasi. </span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span lang="ES">Dari sederetan peristiwa-peristiwa keterlibatan mahasiswa sudah tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa mahasiswa memang mampu mengambil peran penting dalam sejarah perjuangan bangsa ini. Mahasiswa dengan semangat idealismenya dan hati nurani yang menjadi pedoman pergerakannya masih berkomitmen dalam mengambil peran terhadap berbagai permasalahan bangsa ini. Meskipun tidak bisa kita pungkiri juga bahwa ada kelompok-kelompok mahasiswa yang secara sadar ataupun tidak sedang ditunggangi oleh kepentingan politik tertentu. </span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span lang="ES">Apabila kita kilas balik lagi 10 tahun yang lalu, bahwa salah satu penyebab yang melatarbelakangi pergerakan mahasiswa ketika itu adalah karena keadaan bangsa kita yang sedang digoncang oleh badai krisis ekonomi. Harga-harga yang melambung tinggi, kemiskinan yang semakin meningkat, utang negara yang semakin mencekik akhirnya membuat rakyat berteriak hingga kerusuhan terjadi di mana-mana.</span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span lang="ES">Mungkin inilah salah satu ledakan kecil dari mengguritanya sistem ekonomi kapitalisme dan akan ada ledakan-ledakan yang lebih dahsyat yang akan kita hadapi jika sistem ini tidak juga di renovasi (baca: hancurkan). </span><span lang="IT">Tidak hanya di Indonesia namun juga sebagian besar negara-negara di dunia.</span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span lang="IT">Memang</span><span lang="IT"> tidak bisa kita pungkiri bahwa ekonomi kapitalis telah memberikan begitu banyak hasil positif bagi kemajuan bangsa ini. Pembangunan sarana infrastuktur, perkembangan sains dan teknologi dan berbagai macam kemudahan hidup yang sampai detik ini dapat kita nikmati menjadi bukti bahwa ekonomi kapitalis seakan-akan telah berhasil dalam membangun bangsa. Kemakmuran terwujud dengan sebaik-baiknya.</span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span lang="SV">Namun, di balik itu semua ternyata ekonomi kapitalis memiliki efek-efek negatif. Pengangguran, penimbunan barang, jeratan-jeratan hutang, krisis dunia yang terus berulang-ulang, merupakan sebagian kecil dari bencana-bencana ekonomi dunia yang ditimbulkan oleh ekonomi kapitalis. </span><span lang="IT">Terjadinya kemiskinan yang semakin meluas di negara dunia ketiga dan ekploitasi ekonomi dari sekelompok negara maju terhadap negara-negara berkembang telah menciptakan penjajahan gaya baru. Kekacauan yang terjadi pun tidak hanya dalam bentuk ekonomi saja, tetapi telah meluas menyentuh pada wilayah hukum, sosial budaya, bahkan kancah pertarungan politik. Kriminalitas dan konflik-konflik sosial menjadi peristiwa keseharian yang menunjukkan ketimpangan sosio-ekonomi, sehingga yang terlihat adalah instabilitas, dimana kemajuan tidak bermakna kesejahteraan.</span><span lang="IT"> </span><span lang="SV">Beberapa pakar ekonomi pun memprediksikan sebuah krisis yang maha dahsyat yang akan terjadi. </span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span lang="SV">Oleh karena itu, hari ini, untuk kesekian kalinya diperlukan peran kita sebagai mahasiswa untuk mengatasi permasalahan yang sedang siap umtuk meledak. Sebuah revolusi ekonomi yang lebih berkeadilan, yang mampu menjadi solusi, baik dalam tataran praktis maupun teoritis. </span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span lang="SV">Hari ini, rakyat menunggu Wahidin, Hatta, Adam Malik, Arief Rahman Hakim dan Hariman Siregar baru, yang siap melakukan revolusi terhadap kondisi yang terjadi. Dibutuhkan mahasiswa yang masih memiliki semangat idealisme dan hati nurani terhadap kondisi bangsa, khususnya di bidang ekonomi. </span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span lang="SV">Tapi, adakah di antara kita yang masih punya niat bersih seperti itu? Sebab kuliah di jaman ini membutuhkan biaya yang sangat besar. Sehingga selepas keluar dari perguruan tinggi, yang ada dalam benak kita adalah ingin secepatnya mendapat hasil atau gaji besar, agar uang kuliah cepat kembali. Dan tidak mustahil kita terjebak kepada hal seperti itu.<i> </i></span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span lang="SV"><i>Wallahu a'lam</i>.</span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span lang="SV">Farizal </span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="color: black;"><b><br />
</b></span></div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="direction: ltr; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><br />
</div>Ekonom Rabbanihttp://www.blogger.com/profile/07017998744623330268noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4005308890254708348.post-37343400984522753312010-12-11T18:06:00.000-08:002010-12-15T15:12:14.432-08:00Kembali ke Barisan !!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><a href="http://farm4.static.flickr.com/3154/2437225381_4b7c242462.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://farm4.static.flickr.com/3154/2437225381_4b7c242462.jpg" width="200" /></a></span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Tulisan kali ini saya khususkan teruntuk saudaraku para punggawa risalah yang berada di luar barisan dakwah dengan berbagai macam alasan. Mungkin karena tengah melepas lelah yang entah sampai kapan, atau tengah dirundung rasa bosan yang sudah kronis tak berujung, atau lelah dengan segala kerja-kerja dakwah dan pengorbanannya, atau terlampau asyik dengan kenikmatan lain di dunia lain, atau ruang hatinya telah penuh dengan kecewa akibat prasangka-prasangka yang tak kunjung mendapat tabayun, atau hanya sekedar salah mengartikan sayang Kekasihnya, Allah SWT, ia kira ia mendapat hukuman padahal sebuah ujian kemuliaan.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;">Kepada mereka semua saya serukan dengan sepenuh hati dan dengan segala kerendahan hati, kembali ke barisan!!! Jalan kemuliaan sudah merindukan tetes keringatmu untuk menyejukkannya, angkasa medan perjuangan mendambakan pekikan-pekikan takbirmu yang lantang.</span><br />
<a name='more'></a><span style="font-size: small;"> </span><br />
<span style="font-size: small;">Dan yang pasti, kami merindukan kalian semua. Kami ingin berjuang bersama antum kembali, seperti ketika kita sama-sama mebalik-balikkan lembar-lembar rosmul bayan sebagai pembelajaran akidah dan akhlak di lingkar-lingkar majelis ilmu dan ukhuwah. Tidakkah kau rindu masa-masa itu? Aroma dakwah dalam pertemuan pekanan yang menyuguhkan berbagai macam hidangan kehangatan. Masihkah kau ingat betapa enggannya langkah kita menuju kesana, tetapi sekali kita ada di dalamnya ada rasa syukur yang membuat kita tidak ingin menukar majelis itu dengan apa saja.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;">Tidakkah kau tahu, Allah pun merindukanmu. Lihatlah Allah masih menunggumu di medan yang telah lama kau tinggalkan. Jika Allah murka mungkin sudah lama Dia benamkan kita dalam kemurkaan-Nya, sudah lama Dia jajakan aib-aib kita semua, tetapi lihat... rahmat-Nya masih meliputimu, kasih-sayangnya menghampirimu pagi hingga petang, petang hingga pagi kembali. Tataplah betul-betul, “tangannya” masih terbuka menunggu pelukan hangatmu... menunggumu kembali... </span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;">Coba bayangkan betapa bahagianya Allah jika kau kembali. Bahagia Allah menyambut hamba yang baru mengenal-Nya saja begitu sangat, apalagi menyambut hambanya yang dulu pernah dekat dengan-Nya, pernah berjuang atas nama-Nya, berjuang menegakkan panji-panji-Nya, berkorban apapun yang dia punya untuk itu semua.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;">Duhai saudaraku, jangan biarkan kami berdiri sendirian di tengah-tengah padang... kembali!! Meskipun kami sendiri tak mampu menjamin diri kami untuk selalu ada di dalam barisan ini. tetapi setidaknya jika kalian ada di barisan ini, dan jika kami yang nanti tersesat, maka kami berharap kalianlah yang menyeru kami, mengingatkan kami, menyelamatkan kami.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;">Atas nama kecintaan itu semua duhai saudaraku, abaikan lelahmu, lupakan kebosananmu, tinggalkan semua prasangka, bergeraklah ketempat yang lebih tinggi agar kau dapat lihat hakikat-hakikat kemuliaan dan kasih sayang-Nya. Setelah itu, bersihkan diri dengan air-air wudhu yang sejuk, kemudian tersungkurlah dalam dua rakaat keinsyafan di serambi-serambi suci-Nya, ambil kembali mushaf-mushaf yang telah lama kau tidak nikmati maknanya, lantunkan bait-bait langit sebagai tanda engkau kembali berazam untuk menjadi penghuni langit. Tak perlu malu untuk teteskan air mata kerinduan yang telah lama kau bendung di kedua kelopak mata dan hatimu.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;">Ayyuhal Ikhwah!! Selanjutnya adalah masa untuk kembali ada di barisan perjuangan, kalian tahu posisi antum sebaiknya ada dimanadalam perjuangan ini. hampiri majelis-majelis ilmu dan ukhuwahmu, tunaikan amanah-amanah dakwah yang telah dianugerahkan padamu, hunus kembali semua senjata dakwah yang kau punya. Kini kau memiliki bekal yang lebih banyak, kesiapan pengorbanan yang juga tak kalah banyaknya, maka majulah... engkau telah kembali!!! </span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Ali Sakti </span></div>Ekonom Rabbanihttp://www.blogger.com/profile/07017998744623330268noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4005308890254708348.post-81124775525123307692010-12-07T08:12:00.000-08:002010-12-15T15:12:55.086-08:001432 H<div class="separator" style="clear: both; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSD6aKGermxkBdwOKp7GO7YQS2vn0k2_NDv2qBaYfMk5CYeeG258squfES9g0RS9VZA2nHRoVV1NLDuBRk1gNuffrSY8dY1dnESFDSmNQOBO8dHkk_7431BJr25wWt7pczG5SGUDVK_3N_/s1600/MTM09___Islam_is_the_Solution_by_BrotherhoodArts.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="247" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSD6aKGermxkBdwOKp7GO7YQS2vn0k2_NDv2qBaYfMk5CYeeG258squfES9g0RS9VZA2nHRoVV1NLDuBRk1gNuffrSY8dY1dnESFDSmNQOBO8dHkk_7431BJr25wWt7pczG5SGUDVK_3N_/s400/MTM09___Islam_is_the_Solution_by_BrotherhoodArts.jpg" width="400" /></a></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;"></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;"></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;"><span style="font-size: small;">Memang seperti itu jatuh cinta. Dan dakwah adalah cinta. Ia akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu. Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yang kau cintai.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;">Lagi-lagi memang seperti itu. Dakwah. Menyedot saripati energimu. Sampai tulang belulangmu. Sampai daging terakhir yang menempel di tubuh rentamu. Tubuh yang luluh lantak diseret-seret. .. </span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;"><span style="font-size: small;">Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari.</span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;"><span style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;"><span style="color: #cc0000; font-size: large;"><b>Selamat Tahun Baru 1432 H</b> </span><span style="font-size: large;"> </span><br />
<span style="font-size: small;">Selalu Tercurah Untukmu Ekonom Rabbani</span></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br />
</div>Ekonom Rabbanihttp://www.blogger.com/profile/07017998744623330268noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4005308890254708348.post-14034973097502858082010-12-05T16:22:00.000-08:002010-12-15T15:13:13.490-08:00Pesan Akhir Tahun : Saat Mengevaluasi, Saat Menasehati<div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAeFEBi-Nw9osp9EyZxTotmsb1kmwKCoy9gHCMO5GnRokYpXkzceXE4S5uuQjcfDBF5k5nBvTIJTwXixwSF-sPwGw-wAgWH4_fBAbWLfzrIplHJadU5V5mrm4zqLjYbDCXXYLQ1rpUd7gH/s1600/time-management-clock.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="260" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAeFEBi-Nw9osp9EyZxTotmsb1kmwKCoy9gHCMO5GnRokYpXkzceXE4S5uuQjcfDBF5k5nBvTIJTwXixwSF-sPwGw-wAgWH4_fBAbWLfzrIplHJadU5V5mrm4zqLjYbDCXXYLQ1rpUd7gH/s400/time-management-clock.jpg" width="400" /></a></div><span style="font-size: small;">Refleksi akhir tahun senantiasa ditebari oleh meningkatnya intensitas seminar, pertemuan, diskusi panel dan tulisan-tulisan berkenaan dengan outlook ekonomi Indonesia tahun mendatang. Tidak ketinggalan Ekonomi Islam dalam menyongsong era berikutnya, optimisme dan apatisme para penggiat kian meninggi, terlihat dari prediksi-prediksi <i>islamic economic growth</i> yang menarik dan tajam, pun halnya sering tersebut stagnan dan mulai “kehabisan nafas”.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Adalah Aji Dedi Mulawarman, dalam tajuk Redesain Ekonomi Islam di Indonesia, menasehati bahwa agenda beberapa tahun ke depan sebaiknya berkosentrasi pada pemberdayaan mikro tanpa meninggalkan pengembangan makro ekonomi. Artinya, saatnya meluangkan waktu dan bertindak lebih konkrit pada mekanisme yang menyentuh langsung sektor riil. </span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-size: small;"></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Pertama, menemukan formulasi mikro ekonomi berasas maslahah untuk semua. Mekanisme zakat, infaq dan shadaqah bukan hanya kewajiban, tetapi perlu dielaborasi sebagai inti pendekatan mikro yang berdampak ekonomi makro. </span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kedua, menemukan dari bawah mekanisme berdagang, berinvestasi, produksi dan melakukan pemasaran bagi ekonomi secara luas dan berkeadilan.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ketiga, mengembangkan akhlak bisnis berbasis spiritualitas .</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Keempat, menggali dan mengangkat kearifan lokal berekonomi. Konsekuensinya, menelusuri mekanisme manajemen, administrasi dan keuangan ekonomi sesuai realitas bangsa tanpa meninggalkan batasan syar'i. </span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kelima, mensinergikan mikro dan makro ekonomi atas dasar ekonomi, sosial, lingkungan dalam bingkai ketertundukan bukan kepentingan, sebagai percepatan untuk mewujudkan mashalah. </span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Keenam, pengembangan tekhnis alternatif konsep pembiayaan, seperti <i>qardh</i> yang memang secara <i>bassicly</i> dekat sistem pembiayaan yang menyejahterakan. </span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Terakhir, sebagai negara dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah sebaiknya perlu pengembangan sistem pengelolaan pembiayaan dengan basis petanian, seperti <i>muzara’ah</i> dan <i>musaqah</i> yang memang dekat dengan realitas masyarakat Indonesia, yaitu pertanian. Pentingnya pengembangan tersebut karena lebih dekat dengan sistem investasi- produktif, daripada sistem musyarakah atau mudharabah yang lebih dekat dengan investasi-perdagangan.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><blockquote><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b><span style="color: orange;">Indahnya Islam adalah indahnya yang kaya, yang petani, yang selalu menyeru nama Allah, saat berinteraksi dalam harmoni alam semesta-Nya. Sejuknya Islam adalah sejuknya para pedagang dan bankir yang selalu membersihkan jiwa, dengan kejujuran dan kebaikan. Damainya Islam adalah damainya para pemilik modal dan penambang dalam keikhlasan cipta-proses-saluran nilai tambah, sembari menjunjung kebesaran Allah.</span></b> </span></div></blockquote><div class="MsoNormal" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div>Ekonom Rabbanihttp://www.blogger.com/profile/07017998744623330268noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4005308890254708348.post-71523950937709443322010-11-22T19:08:00.000-08:002010-11-23T08:08:57.051-08:00Desentralisasi Regional<div class="entry" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><div style="text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaYusK6r5aoWKqn4o3iyWMtvPiyL-7ab-zFCMNhaamP_G9z_mhbi2e0u_zLikMEjrG5BXyQ8P4tscADQZn2Lku-1W_INdQR9rgOZDvLOckXE3x3lnVt_uEZH0xmjvAg9_8NUUgo7tzih9w/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="131" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaYusK6r5aoWKqn4o3iyWMtvPiyL-7ab-zFCMNhaamP_G9z_mhbi2e0u_zLikMEjrG5BXyQ8P4tscADQZn2Lku-1W_INdQR9rgOZDvLOckXE3x3lnVt_uEZH0xmjvAg9_8NUUgo7tzih9w/s200/images.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
Kebijakan desentralisasi regional merupakan sebuah kebijakan yang baru saja dicanangkan oleh para Presnas dan disepakati oleh regional dalam Rakernas 2010 di kampus UMS Solo kemarin. Desentralisasi dalam akuntansi sektor publik salah satunya dimaknai sebagai pelimpahan wewenang pemerintah pusat kepada daerah dalam mengembangkan daerahnya sesuai tujuan bernegara dan berbangsa (Djazuli, 2009), maka jika dipindahkan konteksnya dalam regional madani berarti FoSSEI Nasional memindahkan sebagian wewenangnya dalam sejumlah kebijakan pada regional untuk dikembangkan sesuai dengan karakteristik dan kulturnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Dalam tiap sidang dengan teman-teman koreg, isu-isu yang sebenarnya menurut saya kurang produktif dan cenderung memanaskan ruang sidang di tiap acara nasional, dan kontan yang paling sering keluar menjadi bahan interupsi adalah sejumlah kebijakan nasional yang diturunkan dari nasional ke regional dengan argumentasi bahwa tiap regional memiliki visi dan kultur yang berbeda-beda. Seolah-olah ingin menunjukkan tidak ada yang spesial kebersamaan kita sebagai sebuah keluarga besar para iron stock ekonomi islam Indonesia.</div><div style="text-align: justify;"><br />
<a name='more'></a></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Disini, kebijakan regional yang harus tersisih ketika berhadapan dengan KSEI yang telah mapan dan telah langganan keluar sebagai juara temilnas dan belum lagi anggapan lama bahwa regional tidak berdaya menghadapi kebijakan-kebijakan fossei nasional yang dianggap tidak sesuai dengan keadaan regional.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span id="more-505"></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Maka jadilah desentralisasi ini dianggap sebagai alternatif. Mencoba mengakhiri sejumlah konflik yang dikhawatirkan membesar dan berdampak komprehensif terhadap ketahanan fundamental kekuatan FoSSEI sebagai pergerakan mahasiswa ekonomi Islam yang dibingkai dengan pilar dakwah, ukhuwwah dan ilmiah. Tetapi persoalannya tidak semudah membalik telapak tangan. Membagi sejumlah regional menjadi beberapa cluster memang strategis selain hemat effisiensi pemetaan kebijakan FoSSEI tetapi kita akan sekali lagi melihat KSEI yang dianggap superior itu begitu mendominasi regional. Dan inilah persoalan klasik pergerakan mahasiswa dimanapun.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Sahabat saya, Akhina Oby Reza Helmi, seorang aktivis da’wah kampus di Trisaksti memaparkan banyak gejala yang biasanya menjangkiti pergerakan mahasiswa berskala nasional dan mempunyai jaringan se-nusantara. Di antaranya pergerakan mahasiswa harus mengantisipasi dominasi satu kampus atas jangankan satu regional, bahkan bisa jadi mendominasi satu cluster jika tidak ada perhatian lebih regional untuk KSEI. Akhirnya benar, KSEI lebih merasa nyaman bicara langsung dengan Presnas. Karena instrumen-instrumen akar rumput seperti komsat dan bahkan regional tidak mampu memberikan perhatian penting; "Bahwa saya baru belajar, <i>please bimbing saya</i>!”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Tiba-tiba saya jadi teringat dengan apa yang pernah ditulis oleh Ust Anis Matta dalam bukunya “Dari Gerakan ke Negara”. Sedikit orang yang tahu dan faham bahwa sedikit banyak Ust Anis Matta banyak mengambil inspirasinya dari seorang ulama pergerakan yang sudah hafal medan dakwah dan sempat mengalami tribulasi di rezim yang authoritarian.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Ust Anis Matta menulis “Hanya kerendahan hati yang dapat membuat setiap orang mampu bekerja sama. Tapi hanya iman dan keyakinan pada risalah itu yang dapat membantu setiap orang memiliki kerendahan hati yang memadai.” Kuncinya ada di iman, kata Ust Anis Matta, tetapi untuk menstabilkan sistem dan mencegah dampak komprehensif adalah bagaimana menerjemahkan iman dan kerendah hatian itu dalam tataran filosofis tiap kebijakan yang ditetapkan oleh nasional dan siapa yang paling dirugikan dari tiap kebijakan ini.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><i>Ala kuli hal</i>, kebijakan desentralisasi sebenarnya diambil untuk memberdayakan regional sesuai dengan kreatifitasnya masing-masing, nasional punya framework, maka para koreg itulah yang harus cerdas menerjamahkan framework tersebut dalam kerja-kerja berkesinambungan mengkoordinasikan KSEI-KSEI di bawah regional. Nasional punya kebijakan umum, maka para koreg itulah yang harus punya bashirah bahwa ini layak atau tidak untuk diterapkan di regional <i>saya</i>. Desentralisasi di negeri kita lebih banyak borosnya dan inefiesiensi, karena bukan empowerment yang menjadi substansinya !!</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Jakarta, 14 RayaAgung 1431 H</div><div style="text-align: justify;">Willy Mardian (STEI Tazkia) </div></div>Ekonom Rabbanihttp://www.blogger.com/profile/07017998744623330268noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-4005308890254708348.post-55823824697199345042010-11-21T07:17:00.000-08:002010-12-05T17:16:33.692-08:00Barakah : Setelah Menyandingkan Sabar dan Amal Shalih<div class="separator" style="clear: both; color: black; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgK8zrS-2G61WgOU5rcbJ85Iyqs-INKehutyyh7bAHUAo50dU6fEb_gaYU4Kt-lAVxgAVe07ytNVQwxka2hNWKGeOzHHs4ZPaIgwVXh0Ow2m_eo3KgooSWzrNSHZqglSsO2i_sH74vJkTxU/s1600/akad.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span class="Apple-style-span"><img border="0" height="108" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgK8zrS-2G61WgOU5rcbJ85Iyqs-INKehutyyh7bAHUAo50dU6fEb_gaYU4Kt-lAVxgAVe07ytNVQwxka2hNWKGeOzHHs4ZPaIgwVXh0Ow2m_eo3KgooSWzrNSHZqglSsO2i_sH74vJkTxU/s200/akad.jpg" width="200" /></span></span></a></div><div style="color: black; line-height: 15pt; margin: 0cm;"><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span class="Apple-style-span">Barakah. Begitulah seuntai do’a yang sering kita mohonkan kepada saudara kita, saat memulai muamalahnya bahkan dalam menyempurnakan ibadahnya. Sungguh kalau kita tahu, ada makna dan rasa kebaikan yang tak pernah berputus di dalamnya. Bahkan, memohonkan barakah ini lebih dianjurkan dari do’a yang biasa diucap; Semoga sukses! Semoga lancar! Juga, semoga sakinah! Sebagaimana ‘Uqail ibn Abi Thalib, ketika merasai gundah mendengar do’a-do’a kawan-kawannya. Lalu ia mengingatkan pada sebuah sunnah yang indah, tentang do’a Sang Nabi; Baarakallaah.. Semoga Allah karuniakan barakah..<o:p></o:p></span></span></span></div><div style="color: black; line-height: 15pt; margin: 0cm;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span class="Apple-style-span"><br />
</span></span></div><div style="color: black; line-height: 15pt; margin: 0cm;"><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span class="Apple-style-span">Di antara sekian banyak, barakah salah satunya diartikan sebagai ziyadatul khair ‘alal khair. Barakah adalah bertambahnya kebaikan atas kebaikan. Di sini kita melihat hubungan antara barakah dengan kebaikan. Bahwa barakah itu hanya untuk kebaikan, sehingga kebaikan itu bertambah. Menjadi tepat ketika do’a barakah itu dimohonkan untuk mereka yang berbisnis, menuntut ilmu, mengkhtiyarkan amal shalih, menikah, bekerja mencari nafkah, dan kebaikan-kebaikan lainnya. Namun tidak ada do’a barakah untuk mereka yang membung-buang waktu, dan terlebih yang bermakshiyat. Ya, tidak ada do’a semacam; Semoga berjudinya berkah ya! Semoga hasil ribanya berkah, Juga, semoga gosipnya berkah ya!<o:p></o:p></span></span></span></div><div style="color: black; line-height: 15pt; margin: 0cm;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"></span></span><br />
<a name='more'></a><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span class="Apple-style-span"><br />
</span></span></div><div style="color: black; line-height: 15pt; margin: 0cm;"><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span class="Apple-style-span">Selanjutnya, mari kita menilik mushhaf al Qur’an kita, surat ke enam puluh tujuh; al Mulk. Surat ini, dalam sebuah riwayat juga disebut Sang Nabi dengan at Tabarak. Mengapa? Karena surat ini dimulai dengan kata “tabaraka”. Kalau kita lihat dalam terjemahan, kata ini diartikan dengan Maha Suci. Ya, sebenarnya tidak salah, namun ada yang lebih tepat digunakan mengartikannya. Tabaraka, artinya adalah Maha Berkah. Atau, Maha Agung dan Maha Banyak Kebaikannya. Di sini kita memahami, bahwa barakah itu adanya pada Allah. Nah, kalau kita menginginkan kebaikan, maka kita harus mendatangi sumber kebaikan; Allah. Oleh karena itu, mengikhtiyarkan kebaikan tentu saja menghajatkan keikhlasan kita kembali kepada Allah. Dan kembali kepada Allah, paling mula adalah mengimaninya, dengan iman tanpa syarat.<o:p></o:p></span></span></span></div><div style="color: black; line-height: 15pt; margin: 0cm;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span class="Apple-style-span"><br />
</span></span></div><div style="color: black; line-height: 15pt; margin: 0cm;"><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span class="Apple-style-span">Ah, di sini kita menemukan satu keterkaitan indah; antara barakah dan iman. Dan Allah telah membenarkannya dengan jelas tertulis. Baik, sejenak coba kita balik mushhaf yang kita buka, menuju halaman lebih awal, di surat ke enam ayat sembilan puluh enam; “Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka barakah dari langit dan bumi..” Begitulah, barakah, kebaikan di atas kebaikan, kuncinya adalah keimanan dan ketakwaan. Iman, yang sepenuh yakin, inilah yang menghadirkan ketakwaaan pada diri pemiliknya. Iman sejati, iman tanpa syarat, sebagaimana kata Sang Nabi, ibarat pohon yang akarnya menghujam kokoh dalam tanah.<o:p></o:p></span></span></span></div><div style="color: black; line-height: 15pt; margin: 0cm;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span class="Apple-style-span"><br />
</span></span></div><div style="color: black; line-height: 15pt; margin: 0cm;"><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span class="Apple-style-span">Barakah artinya bertambahnya kebaikan atas kebaikan. Sungguh kalau kita tahu, ada makna dan rasa kebaikan yang tak pernah berputus di dalamnya. Bahwa kebaikan itu bersambung dengan kebaikan-kebaikan lainnya agar tetap hidup dan dirasakan buahnya. “Adalah tidak wajar,” demikian kata Ustadz dalam sebuah kesempatan, “jika ada seorang yang paling shabar, namun dia juga menjadi seorang yang paling kikir.” Artinya, kebaikan shabar itu tidak sedang bersambung dengan kebaikan-kebaikan lainnya. Ya, menjadi aneh jika kesabaran bersanding dengan kekikiran. Kebaikan bergandengan dengan keburukan. “Boleh jadi”, beliau melanjutkan, “kebaikannya layu kemudian mengering, karena telah jatuh terlepas dari dahan dan pohonnya.” Sungguh, satu kebaikan itu begitu berharga, jika senantiasa dijaga oleh kebaikan-kebaikan lainnya, dalam ruang-ruang suasana kebaikan.<o:p></o:p></span></span></span></div><div style="color: black; line-height: 15pt; margin: 0cm;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span class="Apple-style-span"><br />
</span></span></div><div style="color: black; line-height: 15pt; margin: 0cm;"><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span class="Apple-style-span">Lalu, dari sana kita memahami kaidah ini; Baik dalam sebagian adalah baik dalam keseluruhan, karena semua kebaikan berada dalam satu ruang yang sama. Logikanya, kalau seseorang memasuki masjid, insyaallah dia akan bertemu dengan orang-orang shalih di dalamnya. Artinya, kalau seseorang sudah memasuki ruang kebaikan, maka dia akan bertemu dengan semua kebaikan. Konsekuensinya, seseorang yang memiliki satu kebaikan secara sempurna, maka akan sempurnalah seluruh kebaikan padanya. Ini mengingatkan, tentang sejauh mana kita fokus pada kebaikan yang sudah ada pada diri kita. Kita sempurnakan satu kebaikan itu, berangkat dari iman sejati, insyaallah sempurnalah seluruh kebaikan pada kita. Inilah barakah.. Allahuma amin..<o:p></o:p></span></span></span></div><div style="color: black; line-height: 15pt; margin: 0cm;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span class="Apple-style-span"><br />
</span></span></div><div style="color: black; line-height: 15pt; margin: 0cm;"><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span class="Apple-style-span">Wallahua’lam bish shawwab.<o:p></o:p></span></span></span></div><div style="color: black; line-height: 15pt; margin: 0cm;"><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span class="Apple-style-span">*terinspirasi setelah memasuki bulan barakah, bulan produktif, setelah dua hari raya...:)</span></span></span></span></div><div style="color: black; line-height: 15pt; margin: 0cm;"><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span class="Apple-style-span">Baarakallaahu lakuma, wa baaraka ‘alaikuma. Wajama'a baynakuma, fikhairi...</span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><span class="Apple-style-span"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: black;"><br />
</div>Ekonom Rabbanihttp://www.blogger.com/profile/07017998744623330268noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4005308890254708348.post-29767272530665325522010-11-14T16:42:00.000-08:002010-11-15T07:54:32.167-08:00(Di Balik) Titian Jalan Ekonom Rabbani<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9plNOI8Ze8Nyn1yZ6ZDbJYl2II3Enu8gWiGE9IPfzBeymfrdCFcznq583dL3rs98JtTXX-x2qOC_fIwAdpJbcmWz1OQWtzk-wnXcAGIH40OjQKUgLy1IzOJsdsk9t4XQcLesVa_lfytom/s1600/25228_1420162391830_1465780163_31060124_3240113_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="188" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9plNOI8Ze8Nyn1yZ6ZDbJYl2II3Enu8gWiGE9IPfzBeymfrdCFcznq583dL3rs98JtTXX-x2qOC_fIwAdpJbcmWz1OQWtzk-wnXcAGIH40OjQKUgLy1IzOJsdsk9t4XQcLesVa_lfytom/s320/25228_1420162391830_1465780163_31060124_3240113_n.jpg" width="320" /></a></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Sepuluh tahun perjalanan organisasi ini, FoSSEI. Telah banyak catatan yang digoreskan oleh pena perjuangan membubuh dalam sketsa sejarah. Ada catatan-catatan yang menguatkan iman, ketika kita membumikan Islam dalam aktivitas keseharian (baca: ekonomi). Maka kita pun sering kali menemukan konsep indah, bersyukur dan bersabar, dalam ekonomi kita. Sementara, pernahkah engkau mendengar Adam Smith atau J.M. Keynes berbicara tentang keduanya?</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">Ada catatan-catatan yang memperluas pemikiran, ketika kita mengkaji ayat-ayatNya, lalu kita menatap peka dunia kita. Harusnya ada gelisah-gelisah yang membuat kita mencari-cari, apa yang sebenarnya, dengan berpikir. Kita kutip banyak ilmu dan fakta ekonomi, lalu kita pertanyakan ia, apakah ia senada dengan ayat-ayatNya? Lalu tergeraklah kita, untuk merumuskan rencana-rencana dan perbaikan. Bukankah, pada akhirnya ilmu kita untuk membuat realita seperti idealita? Dan idealita itu adalah ayat-ayatNya </div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><a name='more'></a><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">Ada catatan-catatan tentang kebersamaan, ketika kita tak pernah sampai bertanya saat hadir masalah, karena telah terjawab oleh seseorang di sisi kita, saudara-saudara kita. Juga ketika banyak seruan-seruan yang terdengar lirih saat sendiri, menjadi menggelegar mengguncang karena kebersamaan. Apa masih ada yang dipertanyakan tentang kebersamaan yang mengguncang, insyaallah, lihatlah aksi di seluruh penjuru nusantana nanti..</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">Ada banyak catatan-catatan yang jauh lebih indah, saat kita merasainya pada diri kita. Adalah yang terindah, saat bertumpuk masalah, beriring kesalahan-kesalahan kecil tanpa sengaja, juga belum menjadi yang terbaik dalam pandangan Allah, lalu kita lapang menjalani semuanya. Ada yang terindah, saat lelah-lelah terabaikan oleh semangat, saat marah-marah tersingkirkan oleh maaf. Pada akhirnya semuanya, yang dalam pandangan awam menjadikah kita nampak kasihan, namun itu yang menjadi keindahan tertinggi dalam perjalanan kita.</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">Cukuplah, sedikit saja kita mengenang perjalanan, kita yakin akan lebih panjang jika diteruskan. Hanya ingin sekedar menggungah dan meyakinkan kembali, keberadaan kita di sini, di jalan perjuangan membumikan Ekonomi Islam, dengan apa-apa yang kita bisa lakukan, bukanlah sesuatu yang sia-sia. Bisa jadi kita menghabiskan banyak waktu yang bisa kita tukar dengan materi, tapi bukankah kita telah sama-sama yakin bahwa Allah telah siapkan yang lebih baik dari semuanya? Tetap yakinlah, lalu sejenak kita mengevaluasi perjalanan sepuluh tahun ini.</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">Kalau boleh memandu perjalanan ini, setidaknya dengan empat tanya: </div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">1. Sudahkah perjalanan kita diiringi dengan KEKUATAN RUHIYAH yang mantap yang akan menjadi pintu-pintu pertolongan Allah?</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">2. Sudahkah perjalanan kita diiringi dengan SEMANGAT MENUNTUT ILMU sungguh-sungguh yang menjadi keniscayaan sebelum amal? Lalu, sudahkan semangat kita menuntut ilmu untuk diamalkan kemudian diajarkan?</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">3. Sudahkah perjalanan kita diiringi oleh VISI SAMPAI TERTULIS STRATEGI-STRATEGI? Adakah tahapan-tahapan capaian dalam perjalanan kita? Ataukah kita hanya berjalan, sekedar berjalan, sembari menitipkan do'a karena berpasrah Allah Yang Mengetahui apa yang terbaik?</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">4. Dan yang kadang terlalai, sudahkan perjalanan kita diringi oleh KOMITMEN DAN KEDISIPLINAN yang menjadi syarat kesuksesan?</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">Inilah pertanyaan kita, saudaraku sekalian. Dan engkau tidak akan menjawabnya sendirian. Kitalah, kita semua, yang akan menjawabnya bersama-sama. Lihatlah, ia yang ada di sebelahmu, sudah mulai mengazamkan perbaikan demi perbaikan. Lihatlah, ia pun nampak mulai melangkahkan kakinya. Ia, kalau engkau tahu, adalah pemuda-pemuda yang bercita-cita menjadi Ekonom Rabbani; ia yang melangkah karena Allah, kemudian berkontribusi dengan terus belajar dan mengajarkan sepanjang waktu. Lalu, bagaimana denganmu? Yuk, pegang tangan ini, lalu marilah kita bersama-sama meniti jalan itu.. Jalan Ekonom Rabbani...</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">Akhirnya, Ekonom Rabbani, Teruslah berkontribusi, karena umat menunggumu setiap waktu...</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><i><b style="color: orange;">“Dan biarlah Allah, Rasul, dan orang-orang mukmin yang menilai kerja-kerja kita. Semoga Allah beri kemudahan. Jazakumullah atas ketulusan membersamai amal kita di FoSSEI. Semoga ukhuwah ini abadi.”</b></i></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b style="color: white; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">*Pada Perjalanan 10 Tahun, 13 Mei 2010</b><i><b style="color: orange;"> </b></i></div>Ekonom Rabbanihttp://www.blogger.com/profile/07017998744623330268noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4005308890254708348.post-49820383279516139102010-11-13T21:58:00.000-08:002010-11-14T13:10:52.015-08:00Menghilangkan Riba, dengan Benahi Hati, lalu Berhati-hati<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2lNjo9GU-Q5JAEhghedl8CCS0oC-_5QqjHTB74aRhO0sqaeoyu8rRNxFIkQQNprKiCiLwE-yDWq0UH4jIwJl4UqHPnYciLKl4CyrDqqVGb1SqTdjKcvPa6nRbK_sPGe-7U5ubq2S2sL54/s1600/Money_Man_by_GeorgiaPeaches.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="242" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2lNjo9GU-Q5JAEhghedl8CCS0oC-_5QqjHTB74aRhO0sqaeoyu8rRNxFIkQQNprKiCiLwE-yDWq0UH4jIwJl4UqHPnYciLKl4CyrDqqVGb1SqTdjKcvPa6nRbK_sPGe-7U5ubq2S2sL54/s320/Money_Man_by_GeorgiaPeaches.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div style="text-align: justify;">Menghilangkan riba sebagai sebuah produk pasar sepatutnya tidak dengan cara menciptakan produk subtitusi sebagai tandingan (competitor product), karena hakikatnya tak ada subtitusi produk kemaksiatan dalam pasar kebaikan. Meskipun begitu pendekatan inilah yang saat ini banyak ditempuh. Konsekwensinya adalah, banyak energi yang harus dikeluarkan untuk menciptakan produk tandingan, atau bahkan sedikit tak terkendali karena produk yang tercipta sekedar menduplikasi riba.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sementara itu, jika strategi menghapus riba melalui mekanisme demand-supply yang diambil, diperlukan upaya-upaya keras dalam mengedukasi pasar agar demand-nya terpengaruhi. Dakwah dan tarbiyah menjadi kunci dalam pemenangan pasar dan pencapaian misi itu. Edukasi secara tepat menggunakan materi pengajaran (dakwah dan tarbiyah) yang benar menjadi penting dalam perjuangan memerangi riba.</div><a name='more'></a><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bagi saya, mau-tak mau prosesi upayanya harus mengikuti kaidah dakwah dan tarbiyah yang memang telah terbukti nyata dalam pembangunan peradaban Islam. Beberapa kaidah itu adalah; (i) bertahap (marhalah); (ii) menyeluruh dan dalam (syaamil mutakammil); dan (iii) berkesinambungan (istimroriyah). Mematikan demand harus dimulai dengan mematikan preferensi dan motivasi, sehingga kemusnahannya (demand) menjadi abadi (kuat). Itu mengapa edukasi melalui dakwah dan tarbiyah harus dilakukan bertahap, menyeluruh dan berkelanjutan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Disamping itu, perlu dipahami bahwa mematikan demand melalui preferensi dan motivasinya, bermakna menghidupkan preferensi dan motivasi baru. Apa itu? Islam! Memberikan pengetahuan hakikat Islam, hakikat Tuhan, fungsi Nabi, posisi Kitab atau kepastian Akhirat, sejatinya menghidupkan preferensi dan motivasi ekonomi yang berbeda, yaitu Ekonomi Islam. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bagaimana tantangannya? Tentu saja sangat besar dan begitu berat. Kita lihat saja dakwah dan tarbiyah hedonisme begitu bergelombang, masif, terjadi setiap saat dimana-mana tempat, bahkan dengan kefitrahannya, manusia terkesan menyambut dengan lapang dada dakwah dan tarbiyah hedonisme daripada dakwah dan tarbiyah Islam dan ekonominya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Jikalau gelombang hedonisme diikuti oleh kelemahan jiwa yang semakin memburuk, maka tidak ada metode dakwah dan tarbiyah Islam apapun yang mampu membendungnya, kecuali Allah membantu dengan kehendak dan kasih-sayang-Nya. Itu mengapa saudara-saudara, saya meyakini ditengah kesibukan kita berjuang ini, perlu waktu kita sediakan untuk dekat dengan Allah, agar Allah selalu memudahkan jalan, memberi petunjuk dan mencurahkan kasih sayang-Nya. Mari disiplinkan shalat wajib tepat waktu, qiyam dan shiam serta disempurnakan dengan dzikir dan sedekah pagi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Inipun belum termasuk tantangan pada pribadi-pribadi kita sebagai seorang hamba Tuhan; ujian dan cobaan yang tidak jarang membuat langkah perjuangan menjadi tersendat. Ketika maksiat dan dosa berhasil syetan paksakan pada kita, maka hal itu seringkali mematahkan atau bahkan mematikan semangat perjuangan. Tapi percayalah saudara-saudara, kita ini jamaah manusia, tidak akan pernah ada manusia yang suci, yang luput dari salah dan dosa. Tuhan sudah kabarkan bahwa Beliau sangat berbahagia dengan manusia yang selalu bertobat meminta ampun dari setiap dosa yang dilakukannya, bahkan bahagia-Nya melebihi bahagia seorang musafir yang menemukan kembali untanya yang hilang di padang pasir.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Mari benahi hati, agar kita semakin berhati-hati. Mari titi jalan perjuangan dengan segenap kuasa dan semangat, jikapun ada dosa di sela-sela perjuangan ini, semoga Allah memberikan belas kasihan-Nya. Mari saling mendoakan dan membantu, karena memang kekuatan kita terletak pada kebersamaan. Dan riba pasti bisa kita kalahkan!</div></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">Ali Sakti (Bank Indonesia)</div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;"><a href="http://abiaqsa.blogspot.com/">http://abiaqsa.blogspot.com</a></div><div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></div>Ekonom Rabbanihttp://www.blogger.com/profile/07017998744623330268noreply@blogger.com0